Pesan KH Imron Mutamakkin Untuk Guru Madin di Pasuruan
- calendar_month 18 jam yang lalu
- visibility 11
- comment 0 komentar

Pohjentrek, NU Pasuruan
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan, KH Imron Mutamakkin menegaskan bahwa dalam menyusun kurikulum Madrasah Diniyah (Madin), perlu memperhatikan kapasitas anak didik serta pengembangan fungsi otak kanan dan kiri secara seimbang.
Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan Workshop dan Review Kurikulum Madrasah Diniyah Wustha yang digelar di Aula Rumah Inovasi Ma’arif NU Kabupaten Pasuruan, Rabu (30/07/2025).
“Kurikulum Madin tingkat Ula dan Wustha tentu berbeda karena kemampuan berpikir anak juga berbeda. Maka kurikulum harus disusun secara berkesinambungan,” jelasnya.
Menurutnya, penting untuk mempersiapkan anak sejak dini agar kedua belahan otak berkembang, baik melalui aktivitas menghafal, membaca, maupun menulis.
“Dulu waktu saya kecil memang lebih banyak menghafal. Ternyata itu bagian dari mengembangkan otak kiri tanpa kita sadari,” ungkapnya.
Gus Ipong sapaan akrabnya juga menyampaikan bahwa penyusunan kurikulum Wustha perlu memperhatikan pola berpikir anak didik yang disesuaikan dengan peraturan yang berlaku, seperti Peraturan Bupati (Perbup) tentang Madin.
“Untuk itu peningkatan kapasitas guru Madin harus terus ditingkatkan,” ujarnya.
Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama harus mampu mengantarkan peserta didik meraih dua keberhasilan, yaitu dunia dan akhirat.
“Pendidikan NU itu harus menggapai dunia dan akhirat. Artinya kita boleh mengejar dunia, tapi jangan tinggalkan akhirat. Untuk itu, penguatan terhadap jam’iyah harus terus dilakukan,” tegasnya.
Allah sudah berfirman, siapa yang targetnya akhirat, maka Allah beri bonus dunia. Tetapi kalau hanya dunia saja, tidak ada bonusnya. Allah juga akan menjamin rezeki bagi para penuntut ilmu, apalagi bagi seorang guru, maka niatkan dengan sungguh-sungguh.” Keutamaan menuntut ilmu dengan niat akhirat, yang akan mendapatkan keberkahan dunia sekaligus,” tutupnya.
- Penulis: Mokh Faisol
Saat ini belum ada komentar