Begini Toleransi yang Dikritik oleh Gus Dur
- account_circle Makhfud Syawaludin
- calendar_month Rab, 6 Des 2023
- visibility 34
- comment 0 komentar

Sukorejo, NU Pasuruan
Komunitas Gitu Saja Kok Repot Pasuruan (KGSKR) GUSDURian Pasuruan menggelar Kajian Gus Dur (KGD) dengan mengulas tulisan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang berjudul โToleransi dan Batasannya,โ secara virtual, Rabu (29/11/2023).
Koordinator Wilayah (Korwil) Jaringan GUSDURian Imam Maliki menyebutkan kritik Gus Dur atas pemaknaan toleransi yang setengah hati. Bahwa toleransi itu hanya dimaknai bila minoritas menghormati mayoritas. Dan karena hal itu mayoritas mengayomi.
โIni seolah-olah toleransi hanya (bentuk) kompensasi atau semacam kamu menghormati ya aku (membalas) menghormati,โ imbuhnya.
Mantan Koordinator GUSDURian Mojokerto itu mengungkap, harapan Gus Dur agar masyarakat Indonesia dapat bertoleransi dengan sepenuh hati.
โSebagaimana yang kita ketahui bersama, pesan Gus Dur bahwa โPerdamaian tanpa keadilan adalah ilusiโ. Sehingga toleransi dengan setengah hati hanyalah ilusi,โ pungkas Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia itu.
Sementara itu, Penggerak KGSKR GUSDURian Pasuruan Khoridatul Bahiyyah menjelaskan prinsip atau dalil perihal batasan toleransi. Yakni bagimu agamamu, bagiku agamaku.
โSilahkan kamu berdoa dengan cara mu dan kami juga akan berdoa dengan cara kami sendiri. Yang penting mari saling menghormati, menerima, dan menghargai perbedaan,โ kata Guru Madrasah Aliyah (MA) Hasan Munadi itu.
Dari pantauan kontributor nupasuruan, kajian berjalan dengan interaktif. Dimulai pukul 19.00 WIB dan berakhir 21.20 WIB.
Untuk diketahui, KGD merupakan kegiatan rutin satu bulan sekali KGSKR GUSDURian Pasuruan yang diselenggarakan secara virtual. KGD bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penggerak KGSKR sekaligus kampanye Nilai, Pemikiran, dan Keteladanan Gus Dur.
Penulis: Mohammad Hamdani
Editor: Makhfud Syawaludin
- Penulis: Makhfud Syawaludin
Saat ini belum ada komentar