Harlah Ansor ke-88, Ansor Pasuruan Diminta Belajar Pengembangan SDM dari Kisah Raja Zulkarnain
- account_circle NU Pasuruan
- calendar_month Sen, 25 Apr 2022
- visibility 4
- comment 0 komentar
Kota Pasuruan, NU Pasuruan
Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pasuruan menggelar Refleksi Harlah ke-88 Ansor di Gedung Segoropuro, Pendopo Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Sabtu (23/04/2022).
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan KH Imron Mutamakkin menegaskan, setiap sejarah perubahan yang terjadi di dunia terlibat para pemuda. Seperti kisah Raja Zulkarnain.
“Zulkarnain itu rakyat biasa yang diberi potensi dan potensi tersebut dimanfaatkan dengan baik. Sahabat Ansor ini juga diberi potensi. Namun apakah potensi tersebut kita manfaatkan apa belum,” imbuhnya.
Untuk itu, Gus Ipong berharap, adanya pemetaan potensi yang dimiliki oleh para pemuda ansor. Selanjutnya digerakkan secara maksimal untuk kemaslahatan masyarakat.
“Mari kita bersama-sama menggerakkan potensi pemuda dengan minat dan bakatnya sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan, keberhasilan Hadratussayaikh KH Hasyim Asy’ari dalam menggerakkan pemuda untuk melawan penjajah pada 10 November di Surabaya.
“Dengan fatwa Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy’ari para santri dan masyarakat bersemangat untuk melawan penjajah sehingga menghasilkan kekuatan yang besar dan tidak bisa diperhitungkan,” pungkas salah satu pengasuh Pondok Pesantren Besuk Pasuruan itu.
Untuk diketahui, kegiatan itu dihadiri oleh 100 peserta yang mengenakan jaket Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Turut hadir Dewan Instruktur PC GP Ansor Kabupaten Pasuruan, Kepala Satuan Kordinasi Wilayah (Kasatkorwil) Banser Jawa Timur H M Irsyad Yusuf dan jajaran pengurus Banser Jatim. Acara diawali dengan pembacaan khotmil Qurโan dan ditutup dengan pemotongan tumpeng serta pembagian hadiah lomba video kreatif Bagi Takjil On The Road. Acara juga disiarkan live di YouTube dan Fecebook NU Pasuruan.
Penulis: M Faisol dan Pandu Hendra
Editor: BAM Yusuf
- Penulis: NU Pasuruan
Saat ini belum ada komentar