Kepala LBM Santri Al-Yasini: Bahtsul Masail Ciri Pesantren Salaf
- calendar_month Sel, 12 Mar 2024
- visibility 84
- comment 0 komentar
Wonorejo, NU Pasuruan
Kepala Lajnah Bahtsul Masail (LBM) Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini (PPTA) Ustadz Anasul Hakim menyampaikan, penerapan Bahtsul Masail menjadi salah satu ciri dari Tradisi Pondok Pesantren (Ponpes) Salaf.
Hal itu ditegaskan dalam kegiatan Bahtsul Masail Kubro (BMK). Sebuah acara dalam rangka penutupan aktivitas LBM dan Pengembangan Intelektual Berbasis Kepesantrenan oleh Ikatan Kader Mahasiswa Al-Yasini (IKMAL) di Majelis Taklim Lantai 1, Gedung Pondok Putri, Jumat (08/03/2024).
“Kegiatan LBM ini adalah tradisi salaf yang berada di lingkungan pesantren dan menjadi ruh dari pesantren itu sendiri,” ujar Kepala LBM Ustadz Anasul Hakim, Jumat (08/03/2024).
Senada dengan itu, Ketua Madrasah Diniyah (Madin) Tingkat Ula Ponpes Al-Yasini Ustadz Nur Fuad menyebutkan, alasan atas pentingnya melestarikan tradisi salaf dalam pembelajaran di pesantren.
“Sangat penting untuk dilestarikan. Salah satunya karena Bahtsul Masail berusaha menggabungkan rujukan-rujukan dari Alquran, Hadis dan Kitab-kitab Klasik sehingga diperoleh satu kesimpulan yang sesuai dengan perkembangan masyarakat pada zaman kini,” tutup Wakil Katib Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan.
Sementara itu, Ketua IKMAL Putri Nur Chofifah berharap, santri tidak takut ketika harus mengikuti Bahtsul Masail atau Sawir di pesantren. Sebab dengan aktif di kegiatan tersebut dapat memperkuat daya kritis, literasi, dan public speaking santri.
“IKMAL akan membantu santri yang ingin lancar berbahstul masail lewat program Ikmal Mahir,” kata kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Al-Yasini itu.
Hadir delegasi musyawiroh dari Madin Tingkat Ula, Tingkat Wustho dan Tingkat Ulya. Turut hadir jajaran pengurus IKMAL Putri, pengurus dan anggota perempuan Komisariat PMII Al-Yasini serta delegasi Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Putri (IPPNU) Al-Yasini.
Penulis: Siti Fatimah Zahrotul Huda
Editor: Fathur Rozak
- Penulis: NU Pasuruan
Saat ini belum ada komentar