Breaking News
light_mode

Pemilu 2024, Masjid NU Diminta Lakukan Pendidikan Kewargaan, Bukan Penggalangan Suara

  • calendar_month Rab, 30 Agu 2023
  • visibility 75
  • comment 0 komentar

NU Pasuruan
Pemilu 2024 yang akan berlangsung tak sampai 6 bulan lagi, harus dipersiapkan dengan baik, salah satunya melakukan penguatan nilai kewargaan atau citizenship melalui masjid dan mushalla.

Keberadaan Indonesia sebagai negara bangsa yang didirikan para Founding Fathers termasuk di dalamnya ulama Nahdlatul Ulama. Karena itu, menjadi alasan kuat untuk menyukseskan Pemilu sebagai kesepakatan bersama dalam mekanisme menentukan kepemimpinan negara yang juga akan memimpin umat Islam di Indonesia.

Sebaliknya, masjid tidak boleh disalahgunakan oleh partai politik sebagai tempat penggalangan suara para kontestan Pemilu. Baik Calon Presiden/Wakil Presiden, Calon Anggota Legislatif, ataupun pemilihan Kepala Daerah.

Demikian kesimpulan yang mengemuka dalam Sarasehan Kebangsaan yang digelar oleh Lembaga Takmir Masjid Nahlatul Ulama (LTMNU) Kabupaten Pasuruan, bekerjasama dengan Bagian Kesejahteraan Rakyat, Pemerintah Kabupaten Pasuruan, di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Ahad (27/8/2023).

Hadir sebagai pembicara Dr. Listiyono Santoso, Staf Pengajar Ilmu Politik Universitas Airlangga sekaligus ketua Lakpesdam PWNU Jatim dan Moh. Mundzir selaku Ketua LTMNU PCNU Kabupaten Pasuruan.

Sarasehan yang diikuti 300 remaja dan pengurus masjid se Kabupaten Pasuruan itu, dibuka oleh Bupati Pasuruan, Dr. H. Irsyad Yusuf, di hadapan Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Pasuruan, KH Muzakki Birrul Alim dan Ketua Tanfidziyah, KH. Imron Mutamakkin.

Listyono menyebutkan, tiga urgensi penguatan nilai kewargaan di tengah masyarakat. Yakni perlunya menanamkan kesadaran kehidupan berbangsa/bernegara, dilanjutkan dengan meningkatkan partisipasi masyarakat. Setelah dua hal itu, lanjutnya, baru kita bisa meningkatkan kualitas demokrasi.

“Tidak mungkin kualitas demokrasi diraih tanpa adanya kesadaran dan partisipasi,” tegasnya.

Dirinya juga menyitir hasil survey yang menyebut 49,5% umat Islam di Indonesia adalah Nahdlatul Ulama sebagai rujukan dalam beragama dan berorganisasi.

Dengan demikian, maka masjid-masjid di Indonesia, khususnya di Jawa Timur apalagi Kabupaten Pasuruan, berada dalam tuntunan ibadah dan pengelolaan Nahdlatul Ulama.

Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu menambahkan, NU sejak didirikannya dikenal sebagai organisasi yang kuat memiliki konsep kebangsaan-kemasyarakatan atau ijtima’iyah, selain jati dirinya sebagai jam’iyah diniyah atau organisasi keagamaan.

Maka sudah selayaknya, bila masjid-masjid yang dikelola warga NU melalui LTMNU melakukan penguatan nilai kewargaan dalam menghadapi agenda demokrasi, Pemilu 2024.

“Banyak sekali yang sudah diteladankan dan diaharkan para pemimpin NU, utamanya Hadratus Syekh Hasyim Asy’ary dengan Resolusi Jihad dan KH Wahab Hasbullah tentang Konsep Waliyyul Amri, sebagai nilai-nilai kebangsaan-kewargaan yang digali dari nilai-nilai Islam,” terangnya.

Sementara itu, Mundir Muslih menegaskan, masjid di bawah koordinasi LTMNU hanya boleh digunakan untuk politik keumatan, kebangsaan dan kerakyatan.

Masjid, lanjutnya, tidak untuk aktivitas politik praktis, atau politik yang orientasinya pada ambisi perebutan kekuadaan.

“Bagi Masjid NU, Politik Kebangsaan Yes, Politik Praktis No!,” tegasnya.

Karena itu, pihaknya melarang Masjid NU, dijadikan tempat orasi politisi atau pembicara tititpan, penyebaran atribut, pemasangan gambar, spanduk, baliho atau sejenisnya.

“Takmir Masjid NU juga harus berani menolak bantuan materi dari partai dan politisi,” tegasnya.

Penulis: Ahmad Hakim Jayli

  • Penulis: NU Pasuruan

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • LPPNU Pasuruan Panen Udang Vanamei  Siap Ekspor Luar Negeri

    LPPNU Pasuruan Panen Udang Vanamei  Siap Ekspor Luar Negeri

    • calendar_month Sel, 17 Okt 2023
    • visibility 77
    • 0Komentar

    Kraton, NU Pasuruan Imbas dari kemarau panjang maupun iklim yang kurang mendukung menyebabkan banyak petani yang sulit mendapatkan pemasukan namun hal ini tidak dirasakan oleh para petani udang. Dimusim panas kali ini mereka berhasil memanen udang vanamei 27 kwintal hasilnya banyak pengepul yang sudah menunggu hasil panen udang tersebut. Siapa sangka peteni udang venamei organik […]

  • Yuk Ikut Majelis Rindu, Asyiknya Ngaji, Musik, dan Curhat

    Yuk Ikut Majelis Rindu, Asyiknya Ngaji, Musik, dan Curhat

    • calendar_month Jum, 19 Agu 2022
    • visibility 126
    • 0Komentar

    Pohjentrek, NU PasuruanLembaga dan Badan Otonom (Banom) di tingkat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan akan menggelar ‘Majelis Rindu: Never Sambat, Loss Bahagia’, besok Sabtu (20/08/2022). Lokasi kegiatan dipusatkan di KH Achmad Djufri Hall Room, Graha PCNU Kabupaten Pasuruan, Desa Warungdowo, Kecamatan Pohjentrek. Direktur Media Center PCNU, Ustadz M Subadar menjelaskan, sasaran peserta ‘Majelis […]

  • Ansor Ponjentrek Santuni 200 Duafa dan Janda

    Ansor Ponjentrek Santuni 200 Duafa dan Janda

    • calendar_month Sen, 10 Mei 2021
    • visibility 63
    • 0Komentar

    Pohjentrek, NU PasuruanPimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pohjentrek menyalurkan sedekah kepada 200 Duafa dan Janda di Masjid Nduyo Desa Sukorejo Kecamatan Pohjentrek Kabupaten Pasuruan, Sabtu (8/5/2021). Kegiatan yang bertepatan dengan malam 27 Ramadlan itu menjadi puncak kegiatan rutin Khotmil Qur’an setiap malam minggu yang dilaksanakan secara bergilir di beberapa Masjid wilayah Pohjentrek. […]

  • Kisah Rizka Juanda, Peserta PKL PMII Pasuruan Asal Mataram

    Kisah Rizka Juanda, Peserta PKL PMII Pasuruan Asal Mataram

    • calendar_month Ming, 19 Mei 2024
    • visibility 123
    • 0Komentar

    Rejoso, NU Pasuruan Pimpinan Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pasuruan menggelar Pelatihan Kader Lanjut (PKL) di Gedung Balai Lapangan Kerja (BLK) Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan. Dalam forum tersebut terdapat Rizka Juanda peserta terjauh yang merupakan kader delegasi dari Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Bali Nusra, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Mantan Kopri Komisariat Universitas Pendidikan […]

  • Nyai Sinta Nuriyah : Persatuan dan Kesatuan Merupakan Pilar Indonesia

    Nyai Sinta Nuriyah : Persatuan dan Kesatuan Merupakan Pilar Indonesia

    • calendar_month Sel, 2 Apr 2024
    • visibility 81
    • 0Komentar

    Prigen, NU Pasuruan Nyai Hj Sinta Nuriyah istri KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengingatkan bahwa persatuan dan kesatuan merupakan pilar utama tegaknya Republik Indonesia. Menurutnya dengan hidup rukun dan saling menghargai bangsa kita tidak akan terpecah belah. “Kunci dari persatuan adalah saling menghargai dan tolong-menolong di antara sesama bangsa,” ujarnya dalam acara buka bersama […]

  • Melalui Istigasah Rutin, PCNU Himbau Warga untuk Menghormati Perbedaan Pilihan Pemilu 2019

    • calendar_month Ming, 17 Feb 2019
    • visibility 51
    • 0Komentar

    Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan melalui Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Lekok menggelar Istigasah Rutin Jumat Legi, Jumat (15/2/2019). Kali ini bertempat di Masjid Baiturrahman Lekok. KH. Imron Mutamakkin, Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan, mengajak warga NU untuk menjaga diri dan iman keluarganya masing-masing sekaligus mengajak untuk menghindari penyalahgunaan narkoba. Selain […]

expand_less

Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca