Heroik Santri 2025, KH Imron Mutamakkin Ajak Santri Jadi Pejuang Akhlak di Era Medsos
- calendar_month Sen, 10 Nov 2025
- visibility 26
- comment 0 komentar

Bangil, NU Pasuruan
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan, KH Imron Mutamakkin, mengajak seluruh santri untuk terus meneladani perjuangan para pendahulu dengan berperang di medan baru perang melawan kemerosotan akhlak dan pengaruh negatif media sosial.
Hal tersebut disampaikan dalam sambutannya pada Malam Puncak Hari Pahlawan dan Hari Santri Heroik 2025, yang digelar di area perkantoran Raci, Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Jumat malam (8/11/2025).
Dalam kesempatan itu, Gus Ipong sapaan akrabnya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Pasuruan yang terus memberikan perhatian besar terhadap pendidikan dan perjuangan santri.
“Peranan santri sangat besar, baik dalam merebut maupun mengisi kemerdekaan. Karena itu, santri harus terus berjuang untuk memajukan bangsa dan membela keutuhan negara,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gus Ipong menjelaskan makna santri dari sudut pandang para ulama Pasuruan. Menurutnya, santri bukan hanya mereka yang tinggal di pesantren, tetapi juga mencakup siapa saja yang hidupnya berpegang teguh pada ajaran Rasulullah SAW.
“Santri bisa berasal dari kalangan TNI, Polri, pejabat, mahasiswa, hingga pedagang. Asalkan mereka menjadikan Al-Qur’an dan sunnah Nabi sebagai pedoman hidup, maka mereka layak disebut santri,” tegasnya.
Dirinya juga mengingatkan bahwa Dulu para santri berperang melawan penjajah. Sekarang, kita berperang melawan budaya yang tidak sesuai dengan akhlak Rasulullah, melawan perilaku negatif di media sosial, dan melawan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
“Perjuangan santri masa kini tidak lagi dengan senjata, melainkan dengan memperbaiki moral dan akhlak di tengah derasnya arus informasi digital,” tamahnya
Ia menekankan bahwa semangat Hari Santri harus menjadi momentum untuk memperkuat jati diri dan karakter bangsa.“Media sosial seharusnya menjadi sarana dakwah kebaikan, bukan tempat penyebaran hal-hal negatif. Santri harus berada di garda terdepan menjaga akhlak umat,” tuturnya
Dirinya berharap semangat santri di Kabupaten Pasuruan terus berkobar dan menjadi teladan dalam menjaga nilai-nilai keislaman serta keutuhan bangsa “Semoga kita semua senantiasa mendapat bimbingan dari Allah SWT, dan di mana pun kita berada, tetap menjadi santri yang setia pada ajaran Rasulullah SAW,” pungkasnya.
- Penulis: Mokh Faisol

Saat ini belum ada komentar