Breaking News
light_mode

KIAT-KIAT AGAR BISA KHUSYU DALAM SALAT

  • calendar_month Sel, 22 Sep 2020
  • visibility 102
  • comment 0 komentar

sumber foto: https://islam.nu.or.id/

Salat merupakan cerminan bagaimana akhlak seorang muslim ketika bergaul berinteraksi dengan yang maha kuasa. Muslim yang hakiki tentu sangat memperhatikan betul bagaimana layaknya bersikap sopan kepada sang Khaliq. Oleh karena itu pantaslah Allah Swt berfirman:

{قَدْ أَفْلَحَ المؤمنون الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ} [المؤمنون: 221]

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya. (Q.S al-Mu’minun:221).

Dari ayat ini bisa dipahami bahwa meninggalkan khusyu dalam salat itu menunjukkan tidak ada keberuntungan dalam diri seseorang.

Fenomena salat tidak khusyu sudah diramal jauh oleh Baginda Nabi Muhammad Saw. Beliau bersabda:

لأحدِّثنَّكَ بأوَّلِ عِلْمٍ يُرفَعُ منَ النَّاسِ الخُشُوعُ يُوْشِكُ أَنْ تَدْخُلَ مَسْجِدَ جَمَاعَةٍ فَلَا تَرَى فِيْهِ رَجُلًا خَاشِعًا

“Aku sampaikan padamu bahwa Pertama kali hal yang akan diangkat dari manusia adalah khusyu’. Engkau memasuki masjid yang sedang melaksanakan salat jamaah, hampir-hampir saja engkau melihat tidak ada satu orangpun yang salatnya khusyu” (HR. Tirmidzi 2653).

Fenomena demikian terjadi seperti sekarang dimana orang-orang merasa cukup dengan mengerjakan yang harus dilakukan dan meninggalkan hal yang afdal atau lebih utama. Alangkah ruginya salat jika tidak diimbangi dengan khusyu’. Bahkan salat dengan tidak serius menandakan bahwa keberkahan akan menjauh dari dirinya. Hal ini sebagaimana Nabi Saw beliau bersabda: “Orang yang menyepelekan salatnya, maka Allah Swt akan menyepelekannya”. Oleh karena itu tidak ada pondasi salat serta tanda bahwa salat seseorang diterima kecuali dengan memperbanyak khusyu’ di dalam salat. Khusyu’ sendiri pada dasarnya adalah hadirnya hati seorang yang salat bahwa dia sedang beribadah menghadap yang kuasa. Menundukkan diri dan memfokuskan hati kepada pencipta semesta. Namun khusyu’nya hati tidak mungkin terwujud kecuali dibarengi dengan khusyu’nya anggota badan.

Beberapa hal yang bisa dilakukan seseorang untuk mendapatkan kekhusyuan adalah dengan tidak berbicara dalam hatinya serta menjauhi perkara-perkara yang bersifat duniawi. Diriwayatkan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra bahwasanya ketika waktu salat telah tiba, wajah beliau sesekali menguning dan sesekali menghijau. Beliau berkata: “aku telah diberi amanah (berupa salat) yang ditolak oleh langit, bumi dan gunung. Aku tidak mengetahui apakah amanah itu aku tunaikan dengan baik atau buruk”.

Di samping itu beberapa hal yang bisa membantu khusyu adalah dengan melihat tempat sujud ketika berdiri dan melihat pangkuannya ketika ia duduk. Imam Malik mengatakan bahwa kekhusyuan seseorang bisa didapat dengan melihat lurus arah wajahnya. Terdapat riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah Saw dan Khulafa’urrasyidin ketika sedang salat selalu menudukkan pandanganya khawatir melihat perkara yang dapat memalingkan salatnya. Terlebih agar bisa khusyu’ dalam salat, janganlah seseorang menengadahkan pandangan ke langit, Sebab Nabi Saw bersabda: Hendaknya orang-orang itu menghentikan perbuatannya menengadahkan pandangan ke langit ketika shalat, atau jika tidak, niscaya tercungkillah mata mereka” (HR. Bukhari 750).

Cara lain agar bisa khusyu’ adalah dengan mengerjakan salat di dekat mihrab agar pandangan tidak teralihkan dan terhindar dari terganggu orang-orang yang lewat, karena ada hadis riwayat Hisyam bin ‘Urwah dari Aisyah ra bahwasanya Nabi Saw bersabda: “Dekatlah kamu dengan kiblat ketika salat”. (HR. Abi Ya’la 4387). Jika tidak memungkinkan untuk mendekatkan diri ke mihrab, maka bisa bertumpu mendekat pada dinding atau tiang.

Khusyu juga bisa dibantu dengan tidak mengenakan baju yang membuat lalai. Sebaiknya menggunakan baju berwarna putih. “Hisyam bin Urwah meriwayatkan dari Aisyah ra, beliau berkata: Rasulullah Saw salat dengan memakai gamis yang ada gambar-gambar, maka beliau bersabda: Gamis ini telah membuatku lalai Pergilah dengan membawa gamis ini dan bawakan untukku kain ambijaniyah (polos) dari Abu Jahm”. (HR. Bukhari 752)

Termasuk dari khusyu’ adalah tidak menaruh surban terlalu panjang di pundaknya sehingga menggangu gerakan salat. Tidak menyingsingkan lengan bajunya, tidak banyak bergerak dan menoleh serta tidak menyengaja melakukan sesuatu yang boleh dilakukan ketika salat. Tidak menggunakan penutup wajah, karena memang hal tersebut dimakruhkan.

Marilah kita lebih memerhatikan lagi aktifitas salat kita sehari-hari. Jangan sampai kita baru salat dengan khusyu ketika kita sedang terhimpit, sedang tertimpa sesuatu yang sulit. Lalu dalam kondisi lapang, kita menyepelekan salat. Marilah kita jadikan salat kita sebagai penghapus dosa-dosa harian yang sering dilakukan. Kita jadikan salat sebagai tabungan amal akhirat kelak. Rasulullah Saw bersabda:

ما مِنَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلاةٌ مَكْتُوبَةٌ فيُحْسِنُ وُضُوءَها وخُشُوعَها ورُكُوعَها، إلَّا كانَتْ كَفَّارَةً لِما قَبْلَها مِنَ الذُّنُوبِ ما لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً

Tidak ada bagi seorang muslim yang mengerjakan salat maktubah dengan berwudu secara sempurna, melaksanakan salat dengan khusyu kecuali dia mendapatkan penghapusan dosa-dosa di antara salat sebelumnya selama bukan dosa besar (HR. Muslim 228)

  • Penulis: NU Pasuruan

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Melalui Safari Ramadhan, PCNU Kembali Sosialisasikan ITS NU Pasuruan

    • calendar_month Kam, 31 Mei 2018
    • visibility 68
    • 0Komentar

    ITS NU Pasuruan, Menerima Mahasiswa Baru 2018-2019 Dalam upaya menyiapkan santri dan pelajar NU dalam menangkap peluang industrialisasi khususnya di Kabupaten Pasuruan dan Jawa Timur, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan kembali mensosialisasikan Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITS NU) Pasuruan, yakni saat pelaksanaan Safari Ramadhan malam ke-7 di Masjid Baiturrohman Dusun Krajan […]

  • Raih 8 Juara di NU Award Jatim, PCNU Kabupaten Pasuruan Gelar Tasyakuran

    Raih 8 Juara di NU Award Jatim, PCNU Kabupaten Pasuruan Gelar Tasyakuran

    • calendar_month Sen, 27 Mar 2023
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Pasrepan, NU PasuruanPengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan menggelar Tasyakuran atas capaian organisasi di ajang NU Award Jawa Timur. Tasyakuran dilaksanakan di Rest Area Pohgading dan Cafe Ngopi Tak Pernah Ingkar Janji, Kecamatan Pasrepan, Sabtu (25/3/2023). PCNU Kabupaten Pasuruan berhasil meraih 8 juara dalam acara penganugerahan dan penyerahan hadiah NU Award Jatim di aula […]

  • Hati-Hati! Adzab Ahli Ilmu yang Tidak Beradab

    Hati-Hati! Adzab Ahli Ilmu yang Tidak Beradab

    • calendar_month Sab, 1 Mei 2021
    • visibility 166
    • 0Komentar

    Islam merupakan agama yang sangat menitikberatkan umatnya pada akhlak, ilmu, dan ketakwaan. Tak lengkap keimanan seseorang tanpa hal tersebut. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Ihya Ulumiddin menyebut puluhan dalil Alquran maupun hadits tentang ilmu dan iman. Orang berilmu dan mengamalkannya akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Yasini Wonorejo Pasuruan, KH A Mujib […]

  • Tingkatkan Kapasitas, PCNU Pasuruan Gelar Diklat Protokol

    Tingkatkan Kapasitas, PCNU Pasuruan Gelar Diklat Protokol

    • calendar_month Sab, 5 Okt 2024
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Pohjentrek, NU Pasuruan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan menggelar Diklat Protokol di Aula PCNU Kabupaten Pasuruan, Sabtu- Ahad (5-6/10/2024). Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Pasuruan M Subadar mengatakan tujuan diselenggarakan kegiatan ini untuk membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) Nahdlatul Ulama (NU) agar lebih paham dalam menyusun acara, menjadi Master of Ceremony (MC), ajudan dan […]

  • Kiai Imron : Rayakan Maulid Cara Untuk Mendapatkan Syafa’at Nabi

    Kiai Imron : Rayakan Maulid Cara Untuk Mendapatkan Syafa’at Nabi

    • calendar_month Rab, 11 Sep 2024
    • visibility 27
    • 0Komentar

    Tutur, NU Pasuruan  Kiai Imron, Ketua Pengurus PCNU Kabupaten Pasuruan menyatakan bahwa merayakan Maulid Nabi Muhammad adalah cara yang sangat penting untuk mendapatkan syafa’at dari Nabi. Dalam pernyataannya, Kiai Imron menekankan bahwa perayaan Maulid tidak hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai sarana untuk mendapatkan berkah dan syafa’at dari Nabi Muhammad Hal itu diungkapkan pada […]

  • Komunitas Pegiat Desa Susun Buku Puisi tentang Desa & NU

    Komunitas Pegiat Desa Susun Buku Puisi tentang Desa & NU

    • calendar_month Sab, 1 Mei 2021
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Bangil, NU PasuruanKomunitas Pegiat Desa (KPD) Kabupaten Pasuruan menyelenggarakan kegiatan Buka Bersama sekaligus penyerahan hadiah pemenang Sayembara Puisi 98 di Kantor Stapa Center, Jl. Raya Kecamatan No. 71 Kolusari, Kecamatan Bangil, Jumat (30/4/2021). Ketua KPD, H Maulana Sholehodin, mengucapkan selamat kepada pemenang dan terimakasih kepada peserta yang sudah berpartisipasi dalam Sayembara Puisi dalam rangka Hari […]

expand_less

Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca