Perbanyak Aktor Toleransi, GUSDURian Ajak Pelajar Diskusi Keislaman & Keindonesiaan
Komunitas Gitu Saja Kok Repot (KGSKR) GUSDURian Pasuruan gelar Diskusi Kultural Anak Muda bertempat di Ruang Meeting Joglo Cottage, Saygon Cottages, Purwosari, Sabtu (30/7/2019). Kegiatan tersebut bekerja sama dengan PC IPNU-IPPNU Kabupaten Pasuruan & Bangil serta Cabang Dinas Pendidikan (Capdin) Prov. Jatim Wilayah Kab/Kota Pasuruan.
Menurut Makhfud Syawaludin, Koordinator KGSKR, pelajar perlu lebih banyak diajak berdiskusi dalam memperkuat narasi keagamaan, khususnya keislaman dalam bingkai keindonesiaan.
“Pelajar perlu diajak tidak hanya membincang keislaman saja, juga perlu diperkuat keindonesiaannya. Dalam konteks NKRI, Islam & keindonesiaan tidak bisa dipisahkan. Dengan harapan, akan semakin banyak aktor yang memperjuangkan toleransi,” ujarnya di sela-sela kegiatan tersebut.
“Seperti yang dikatakan Mbah Hasyim Asy’ari, agama & Nasionalisme adalah dua kutub yang tidak bersebrangan. Nasionalisme adalah bagian dari agama dan keduanya saling menguatkan,” pungkas Sekretaris Lakpesdam PCNU Kabupaten Pasuruan tersebut.
Berdasarkan pemantauan wartawan nupasuruan.or.id., diskusi dipandu oleh Dr. Ahmad Zainul Hamdi selaku Peneliti dan Praktisi Pendidikan dan sosial serta dosen UIN Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan tersebut ditutup dengan deklarasi pelajar sebagai duta toleransi kabupaten Pasuruan.
Adapun kesan salah satu peserta, menurut Muhammad Ali Yafie, selain acaranya yang sangat menyenangkan, dapat menambah pemahaman tentang pentingnya toleransi dan berbahayanya paham radikalisme.
“Kita belajar tentang toleransi dan paham radikalisme yang menyerang pemikiran orang-orang saat ini,” kesan siswa SMKN 1 Winongan tersebut. (Admin).
Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan
Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.