Breaking News
light_mode

Islam “Sawah” Bukan Ahlus Sunnah Wal Jamaah

  • calendar_month Rab, 23 Agu 2017
  • visibility 28
  • comment 6 komentar

Judul Buku : Bekal Pembela Ahlus Sunnah Wal Jamaah Menghadapi Radikalisme Salafi-Wahabi

Penulis : Muhammad Idrus Ramli
Penerbit : Surabaya, Aswaja NU CENTER Jawa Timur
ISBN : 978-602-17206-3-9
Tahun : I, 2013
Tebal : 210 Halaman
Peresensi : Syarif Hidayat Santoso

SERANGAN kembali dilakukan kalangan Islam “Sawah” (Salafi-Wahabi) terhadap Ahlus Sunnah Wal Jamaah melalui buku bantahan terhadap buku karya Muhammad Idrus Ramli berjudul Mazhab Al Asy’ari Benarkah Ahlus Sunnah Wal Jamaah? Meskipun buku karangan tokoh Salafi-Wahabi tersebut jauh dari logika ilmiah dan tak satupun dalil dari Al Quran dan Hadits yang dibantah oleh buku tersebut, namun ustadz Idrus Ramli masih berupaya menjelaskan tentang siapa sebenarnya Ahlus Sunnah Wal Jamaah dan lawannya dalam ring keberagamaan, Salafi-Wahabi.

Kini, buku yang lebih baik dihadirkan untuk pembaca. Judulnya “Bekal Pembela Aswaja Menghadapi Radikalisme Salafi Wahabi”. Sebuah buku berbobot yang kualitas hujjah ilmiahnya lebih bagus dari buku “Mazhab Asy’ari Benarkah Ahlus Sunnah Wal Jamaah?”.

Sulit sekali membantah kehujjahan buku ini, buku yang ditulis dengan citarasa ilmiah dengan deretan bukti-bukti konkret yang tak terbantahkan. Titik poin yang ditekankan oleh ustadz Idrus Ramli memang betul-betul mengena. Sanggahan difokuskan pada siapa yang dimaksud Ahlus Sunnah Wal Jamaah, kemudian bukti-bukti otentik bahwa Salafi-Wahabi bukanlah penganut Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang mengikuti Rasulullah SAW dan para sahabat.

Ustadz Idrus Ramli secara jitu menunjukkan bahwa kalangan Wahabi bukan saja berbeda akidah dengan mayoritas Ahlus Sunnah Wal Jamaah, melainkan juga telah melakukan kebatilan intelektual dengan beragam cara untuk membenarkan paham Wahabi mereka. Salah satunya dengan melakukan serangan terhadap para ulama hadits. Dedikasi ilmiah ustadz Idrus Ramli tentang hal ini dihadiahkan kepada pembaca dalam halaman 33 sampai 96.

Kebatilan akademis yang sedemikian parah yang dilakukan kalangan Salafi-Wahabi bertolak dari lima hal. Pertama, dengan mendiskreditkan para ulama ahli hadits dengan menyebut mereka sebagai ahli bid’ah. Cara yang pertama ini misalnya dengan menyebut bahwa para ulama ahli hadits hanya sebatas membenarkan sebagian pendapat Imam Al Asy’ari. Bukan penganut mazhab Asy’ari.

Cara kedua yang dilakukan kalangan Salafi adalah pembunuhan karakter kitab-kitab ahli hadits. Pada bagian ini, ustadz Idrus Ramli mengajukan contoh sejumlah kitab ulama ahli hadits yang dimanipulasi kalangan salafi seperti karya Imam Thahawi, Imam Baihaqi, Imam Abu Amr Al Dani Al Andalusi serta Imam Al Lalaka’i. Cara Salafi ini jelas mampu memukau kalangan awam untuk beralih ke akidah tajsim yang mereka propagandakan.

Adapun cara ketiga dan keempat yang dilakukan kalangan Salafi untuk menghantam ulama ahli hadits adalah dengan menyebarkan riwayat-riwayat palsu dan penyebaran kitab-kitab palsu. Ulama-ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang termasyhur sejak Imam Syafi’i, Imam Ahmad bin Hambal, Imam Hanafi, Imam Ibnu Jarir Al Thabari, Imam Abu Nu’aim, Imam Al Daruqutni, menjadi sarana pemalsuan Salafi-Wahabi. Titik ini betul-betul ditekankan oleh ustadz Idrus Ramli karena begitu bahaya dan daruratnya kondisi pemalsuan terhadap Imam-imam besar Ahlus Sunnah Wal Jamaah tersebut.

Pengungkapan karya-karya palsu tentang ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah oleh ustadz Idrus Ramli merupakan satu informasi penting yang wajib diapresiasi. Pasalnya, realitas di lapangan menunjukkan kalau kalangan Salafi-Wahabi memang bergerak dengan taktik ini. Kalangan Salafi Wahabi sering menisbahkan pendapat mereka terhadap para Imam Ahlus Sunnah Wal Jamaah seakan-akan pendapat mereka bersesuaian dengan para Imam Ahlus Sunnah Wal Jamaah dan kemudian warga Nahdliyyin dituduh sebagai ahli bid’ah.

Strategi kelima kalangan Salafi Wahabi adalah menolak otoritas hadits dhaif. Sesuatu yang sangat paradoks bukan saja bagi seluruh kaum muslim tapi juga kalangan Salafi-Wahabi sendiri. Sebab, selain melahirkan dilema bagi umat Islam dan kalangan Salafi-Wahabi karena pada dasarnya hadits dhaif dipakai oleh seluruh ulama salaf, kalangan Salafi-Wahabi sendiri terkenal memiliki hobi menukil hadits dhaif dan palsu untuk membenarkan pendapat mereka.

Luar biasanya lagi dari buku ini, ustadz Idrus Ramli mampu membeberkan aib akhlak-akidah kalangan Salafi Wahabi yang berkaitan dengan para sahabat. Para sahabat sebagai manusia dengan kualitas terbaik justru diminorkan oleh kalangan Salafi-Wahabi (hal. 91-114).

Ustadz Idrus dengan piawai menunjukkan bagaimana kalangan Salafi Wahabi meminorkan sahabat-sahabat besar sejak Abdullah bin Umar, Abu Bakar As Shiddiq, Utsman bin Affan, Bilal bin Harits Al Muzani bahkan Ummul Mukminin Aisyah. Tuduhan syirik dan bid’ah dialamatkan kalangan Salafi-Wahabi terhadap sahabat-sahabat besar diatas hanya karena para sahabat tersebut melakukan tabarruk, tawassul dan bid’ah hasanah.

Menariknya lagi buku ini juga menyertakan nubuwwah Rasulullah SAW tentang Ahlus Sunnah Wal Jamaah dan Salafi Wahabi. Secara singkat, ustadz Idrus Ramli membeberkan fakta bahwa mazhab Asy’ari dan Al Maturidi tercantum secara tesktual dalam Al Quran dan hadits seperti ayat ke 54 surat Al Maidah, hadits tentang penaklukan Kostantinopel serta hadits tentang keutamaan penduduk Yaman. Buku ini juga menyertakan hadits-hadits tentang kaum Salafi Wahabi yang telah dinubuwwahkan tanda-tanda dan kemunculannya oleh Rasulullah SAW.

Akhir kata, buku ini betul-betul mampu menjadi bekal pembela Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang jitu dalam menghadapi Salafi Wahabi. Sebuah buku berbobot yang tak hanya menyajikan pemikiran tapi juga fakta dan argumentasi ilmiah yang dibangun dari para ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah sendiri maupun dari ulama Salafi Wahabi. Sebuah buku yang sulit dibantah. (*)

Syarif Hidayat Santoso, kader muda NU Sumenep, alumnus FISIP Universitas Jember.

  • Penulis: NU Pasuruan
Tags

Komentar (6)

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Mulai Hari Ini, PCNU Kabupaten Pasuruan Laksanakan Safari Ramadhan Keliling MWCNU

    Mulai Hari Ini, PCNU Kabupaten Pasuruan Laksanakan Safari Ramadhan Keliling MWCNU

    • calendar_month Rab, 6 Apr 2022
    • visibility 13
    • 0Komentar

    Pohjentrek, NU Pasuruan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan menggelar Safari Ramadhan tahun 1443 H/2022 M bertempat di salah satu Masjid di 19 wilayah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) setempat. Dimulai dari tanggal 6 April hingga 12 April. Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Pasuruan Ahmad Subhani menyampaikan, Safari Ramadhan dilaksanakan dengan shalat tarawih berjamaah […]

  • Kurangi Risiko Bencana, LPBI NU Pasuruan Istiqomah Fasilitasi Penguatan SDM

    • calendar_month Kam, 13 Jun 2019
    • visibility 11
    • 0Komentar

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan istiqomah melibatkan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan dalam membentuk Desa Tangguh Bencana (DESTANA). Sejauh ini, LPBI NU Kabupaten Pasuruan adalah satu satunya fasilitator yang sudah teruji dan profesional dalam kegiatan penguatan kapasitas tersebut. “Penanganan bencana tidak lagi ketika tanggap […]

  • Gelar Wokshop ISNU Pasuruan Komitmen Terbitkan Buku dan Karya Tulis Ilmiah

    Gelar Wokshop ISNU Pasuruan Komitmen Terbitkan Buku dan Karya Tulis Ilmiah

    • calendar_month Sel, 31 Okt 2023
    • visibility 22
    • 0Komentar

    Bangil, NU Pasuruan Pengurus Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Pasuruan gelar Workshop Penulisan Buku di Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Bangil, Ahad (29/10/2023). Dari kegiatan ini peserta didorong untuk membuat satu karya yang akan diterbitkan baik dalam bentuk buku atau karya tulis ilmiah nantinya akan diterbitkan oleh ISNU Kabupaten Pasuruan. “Kegiatan […]

  • LDNU Pasuruan Hadirkan Hikayat Ramadan: Ngaji Online Menjelang Berbuka

    LDNU Pasuruan Hadirkan Hikayat Ramadan: Ngaji Online Menjelang Berbuka

    • calendar_month Sen, 3 Mar 2025
    • visibility 40
    • 0Komentar

    Sukorejo, NU Pasuruan Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Pasuruan menggelar Hikayat Ramadan (Hikam) di Media Sosial NU Pasuruan Senin sore (3/03/2025). Ketua PC LDNU Kabupaten Pasuruan, Gus Ahda Arafat mengatakan bahwasanya Hikam merupakan program ngaji online selama bulan Ramadan yang di dalamnya berisi tentang kajian keagamaan oleh dai-dai muda NU. “Hikam […]

  • ISNU Award 2023, Rekognisi Mantan Ketua PAC, Penulis, hingga MWCNU Terbaik Pasuruan

    ISNU Award 2023, Rekognisi Mantan Ketua PAC, Penulis, hingga MWCNU Terbaik Pasuruan

    • calendar_month Kam, 21 Sep 2023
    • visibility 10
    • 0Komentar

    Purworejo, NU PasuruanPimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Pasuruan menggelar ISNU Award 2023 di Pendopo Nyawiji Ngesthi Wenganing Gusthi, Kota Pasuruan, Ahad (17/9/2023). Ketua PC ISNU Ahmad Adip Muhdi mengatakan, ISNU Award bertujuan mendokumentasikan prestasi. Sekaligus memberi apresiasi atas khidmat kader dan lembaga-lembaga mitra ISNU. “Setelah kami himpun, prestasi yang ditorehkan kader […]

  • Ratusan Warga Nahdiyin Hadiri Tahlil Kenang 40 Hari Wafatnya KH Muzakki Birul Alim

    Ratusan Warga Nahdiyin Hadiri Tahlil Kenang 40 Hari Wafatnya KH Muzakki Birul Alim

    • calendar_month Rab, 29 Nov 2023
    • visibility 34
    • 0Komentar

    Gondangwetan, NU Pasuruan Ratusan warga nahdiyin menghadiri 40 hari wafatnya almarhum Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) KH Muzakki Birul Alim di Pondok Pesantren Hidayatullah Tampung, Selasa (28/11/2023). Wafatnya Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatullaj Kiai Muzakki tentu menjadi pukulan keras bagi semua keluarga, kerabat, jamaahnya khususnya di kalangan PCNU Kabupaten Pasuruan dan kini sejarah hidup […]

expand_less

Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca