Breaking News
light_mode

Syaikh Nawawi Banten, Gurunya Ulama Pesantren

  • calendar_month Rab, 23 Agu 2017
  • visibility 330
  • comment 0 komentar

Pada penghujung abad ke-18 lahir seorang yang bernama Nawawi di Banten, Jawa Barat. Setelah dia menuntut ilmu yang sangat banyak, mensyarah kitab-kitab klasik bahasa Arab dalam pelbagai disiplin ilmu. Sungguhpun Syeikh Nawawi al-Bantani diakui alim dalam semua bidang ilmu keislaman, namun dalam dunia at-thariqah ash-shufiyah, gurunya Syeikh Ahmad Khathib Sambas tidak melantik beliau sebagai seorang mursyid Thariqat Qadiriyah-Naqsyabandiyah, tetapi yang dilantik ialah Syeikh Abdul Karim al-Bantani, yaitu saudara ayahnya yang sama-sama menerima thariqat dari Syeikh Ahmad Khathib Sambas. Syeikh Nawawi al-Bantani sangat mematuhi peraturan yang diberikan itu, sehingga beliau tidak pernah mentawajuh/membai’ah seseorang muridnya walaupun memang ramai murid beliau yang menjadi ulama besar yang berminat dalam bidang Tasawwuf.

Riwayat Kelahiran dan Pendidikan

Nama lengkapnya adalah Syeikh Muhammad Nawawi bin Umar ibnu Arabi bin Ali al-Jawi al-Bantani. Beliau adalah anak sulung seorang ulama Banten, Jawa Barat, lahir pada tahun 1230 Hijrah/1814 Masehi di Banten dan wafat di Mekah tahun 1314 Hijrah/1897 Masehi. Ketika kecil, beliau sempat belajar kepada ayahnya sendiri, dan di Mekah belajar kepada beberapa ulama terkenal pada zaman itu, di antara mereka yang dapat dicatat adalah sebagai berikut: Syeikh Ahmad an-Nahrawi, Syeikh Ahmad ad-Dumyati, Syeikh Muhammad Khathib Duma al-Hanbali, Syeikh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah al-Maliki, Syeikh Zainuddin Aceh, Syeikh Ahmad Khathib Sambas, Syeikh Syihabuddin, Syeikh Abdul Ghani Bima, Syeikh Abdul Hamid Daghastani, Syeikh Yusuf Sunbulawani, Syeikhah Fatimah binti Syeikh Abdus Shamad al-Falimbani, Syeikh Yusuf bin Arsyad al-Banjari, Syeikh Abdus Shamad bin Abdur Rahman al-Falimbani, Syeikh Mahmud Kinan al-Falimbani, Syeikh Aqib bin Hasanuddin al-Falimbani. Demikian para gurunya yang dapat dicatat dari berbagai sumber, dan dimungkinkan pula banyak yang belum dapat dicatat di sini.

Banyak sumber menyebut beliau datang ke Mekah dalam usia 15 tahun dan selanjutnya setelah menerima pelbagai ilmu di Mekah, beliau meneruskan pelajarannya ke Syam (Syiria) dan Mesir. Setelah keluar dari Mekah karena menuntut ilmu yang tidak diketahui berapa lamanya, lalu beliau kembali lagi ke Mekah. Keseluruhan masa beliau tinggal di Mekah dari mulai belajar, mengajar dan mengarang hingga sampai puncak kemasyhurannya lebih dari setengah abad lamanya. Diriwayatkan bahwa setiap kali beliau mengajar di Masjidil Haram sentiasa dikelilingi oleh pelajar yang tidak kurang dari dua ratus orang. Karena sangat terkenalnya beliau pernah diundang ke Universitas al-Azhar, Mesir untuk memberi ceramah atau fatwa-fatwa pada beberapa perkara yang tertentu.

Tidak diketahui tahun berapa beliau diundang oleh ahli akademik di Universitas al-Azhar itu, namun beliau sempat bertemu dengan seorang ulama terkenal di al-Azhar (ketika itu sebagai Syeikhul Azhar), yaitu Syeikh Ibrahim al-Baijuri (wafat 1860 Masehi) yang sangat tua dan lumpuh karana tuanya. Kemungkinan Syeikh Ibrahim al-Baijuri, Syeikhul Azhar yang terkenal dan dimungkinkan termasuk salah seorang di antara guru Syeikh Nawawi al-Bantani.

Marah labid Tafsir al-Quran
Marah labid Tafsir al-Quran

Komentar Ulama dan Akademisi tentang Syeikh Nawawi

Syeikh Nawawi merupakan contoh Ulama Indonesia yang mempunyai reputasi besar di dunia internasional. Hal ini karena karya-karya Syeikh Nawawi menyebar luas di tengah masyarakat muslim yang ada di berbagai negara. Tidak heran, nama Syeikh Nawawi sampai tercatat di kamus al-munjid, sebuah ensiklopedi bahasa arab yang amat terkenal karena kelengkapan isinya. Posisi penting Syeikh Nawawi di tengah jajaran tokoh Ulama terkemuka indonesia tampak dengan banyaknya komentar dari berbabagai kalangan tentang kebesaran pengaruh dan kiprahnya dalam dakwah. Berikut ini beberapa pendapat para tokoh Ulama dan akademisi tentang Syeikh Nawawi :

  1. KH Syaifuddin Zuhri, mantan Menteri Agama dan tokoh NU mengatakan Kyai Nawawi dikenal sebagai seorang Ulama dan pengarang yang sangat produktif. Hasil karya beliau kurang lebih ada 100 kitab dalam bidang tauhid, fiqh, tafsir dan tasawwuf. Semua kitab karangan beliau di tulis dalam bahasa arab. Sampai sekarang banyak dari kitab-kitab itu dijadikan sumber pokok pengajaran agama Islam di Indonesia, Mesir, dan Saudi Arabia.
  2. Syeikh Abdus Sattar Ad-Dahlawi, salah seorang murid dari India mengatakan Syeikh Nawawi adalah seorang muslim yang betul-betul bertaqwa kepada Allah, benar-benar zuhud dan rendah hati serta pecinta damai.
  3. DR Hamka, manta ketua majlis Ulama indonesia (MUI) dan salah seorang penulis penting dari sumatra menjelaskan Syeikh Nawawi adalah salah seorang guru besar dalam Madzhab Syafi’i. Muridnya berjumlah ratusan yang datang setiap tahunnya. Murid Syeikh Nawawi terutama dari tanah Banten, Cirebon dan Sunda. Ada pula berasal dari tanah Melayu, Minangkabau, Ternate dan lain sebagainya. Syeikh Nawawi banyak menulis buku pelajaran Islam, terutama dalam bahasa arab sehingga terkenallah nama Syeikh Nawawi sampai Mesir, Syam (Syiria), Turki, dan Hindustan. Pernah Syeikh Nawawi di undang ke Negeri Mesir dan disambut oleh para Ulama mesir dengan sambutan yang mulia.
  4. Zamakhsyari Dhofier, seorang penulis buku tentang pesantren dan kiai mengatakan Syeikh Nawawi adalah seorang yang produktif menulis dan berbakat. Buku tafsirnya Marah Labid (Tafsir al-Munir) yang terbit di Kairo diakui mutunya. Kitab itu memuat persoalan-persoalan penting sebagai hasil diskusi dan perdebatan Syeikh Nawawi dengan Ulama al-Azhar. Demikian terkenalanya nama Syeikh Nawawi sehingga dalam cetakan kitab tafsirnya tersebut dia diberi julukan Sayyidu Ulama al-Hijaz.

(Udy Hakim/ diolah dari berbagai sumber dan mengutip dari Buku “Sayyid Ulama Hijaz : Syeikh Nawawi al-Bantani, LkiS, 2009 karya Samsul Munir Amin)

  • Penulis: NU Pasuruan
Tags

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Selamat! STAI Salahuddin dan ITSNU Pasuruan Mewisuda 365 Sarjana

    Selamat! STAI Salahuddin dan ITSNU Pasuruan Mewisuda 365 Sarjana

    • calendar_month Ming, 3 Des 2023
    • visibility 432
    • 0Komentar

    Pasuruan, NU Pasuruan Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana ke-2 Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Pasuruan dan Wisuda ke-18 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Salahuddin Pasuruan diselenggarakan di Hotel Ascent Premire, Kota Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (25/11/23). Rektor ITSNU Pasuruan Abu Amar Bustomi berharap, wisudawan memiliki kesadaran yang mendalam atas tanggung jawab sosial […]

  • ISNU Pasuruan Ajak Perguruan Tinggi Untuk Sinergi dengan Pemkab Pasuruan

    ISNU Pasuruan Ajak Perguruan Tinggi Untuk Sinergi dengan Pemkab Pasuruan

    • calendar_month Ming, 16 Jun 2024
    • visibility 283
    • 0Komentar

    Pohjentrek, NU Pasuruan Pengurus Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Pasuruan mengelar Rapat Kordinasi (Rakor) dengan Ikatan Doktor Pasuruan serta pimpinan perguruan tinggi yang ada di seluruh kabupaten Pasuruan di Bandar Hotel Syariah, Sabtu (15/06/2024). Ketua PC ISNU Kabupaten Pasuruan Ahmad Adib Muhdi mengatakan bahwasanya Rakor kali ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan […]

  • Katib Syuriyah NU Pasuruan Minta Sekolah Memiliki Mentor Bidang Aswaja

    Katib Syuriyah NU Pasuruan Minta Sekolah Memiliki Mentor Bidang Aswaja

    • calendar_month Sab, 15 Jul 2023
    • visibility 295
    • 0Komentar

    Pohjentrek, NU Pasuruan Katib Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan KH Muhib Aman Ali meminta kepada sekolah dan madrasah dinaungan Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (LP Maarif NU) untuk memiliki mentor bidang Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah. Hal itu ditegaskan dalam kegiatan Workshop Reaktualisasi Kurikulum Aswaja yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang (PC) LP […]

  • Mahasiswa UNU STAIS Pasuruan, Gelar Pelatihan Budidaya Magot

    Mahasiswa UNU STAIS Pasuruan, Gelar Pelatihan Budidaya Magot

    • calendar_month Kam, 21 Sep 2023
    • visibility 258
    • 0Komentar

    Tutur, NU Pasuruan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Kolaboratif (KKN-K) Universitas Nahdaltul Ulama (UNU) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Salahuddin Pasuruan mengelar pelatihan budidaya magot di Balai Desa Kayukebek, Kabupaten Pasuruan Saptu (8/08/2023). Ketua kelompak 1 M Nabil Hafidz mengatakan, kegiatan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan warga desa tentang pentingnya budidaya magot. “Warga kami tugaskan untuk memilah […]

  • LBINU Pasuruan Dirikan Dapur Umum Untuk Warga Terdampak Banjir

    LBINU Pasuruan Dirikan Dapur Umum Untuk Warga Terdampak Banjir

    • calendar_month Rab, 28 Feb 2024
    • visibility 179
    • 0Komentar

    Winongan, NU Pasuruan Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Pasuruan mendirikan dapur umum untuk warga yang terdampak banjir akibat hujan deras di Pasuruan, Senin (26/02/2023). Wakil Ketua LPBINU Kabupaten Pasuruan Aris Felani mengatakan, dapur umum menjadi salah satu penyuplai makanan siap konsumsi bagi warga yang terdampak banjir di […]

  • Mati Syahid dan Pikiran Nakal Jaka Tarub

    Mati Syahid dan Pikiran Nakal Jaka Tarub

    • calendar_month Jum, 9 Apr 2021
    • visibility 344
    • 0Komentar

    Beberapa tahun yang lalu. Seorang terorisme, yang mengantar nyawa puluhan orang, dieksekusi oleh petugas. Tak lama kemudian, viral video jenazahnya yang tersenyum. Pembuat video memberikan caption bahwa beliau wafat dengan amat tenang. Bahkan, para netizen tergiring opininya bahwa almarhum merupakan seorang syahid karena wafat di tangan petugas atas hukuman aksi terornya. Wallahu a’lam, konon Gus […]

expand_less

Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca