Breaking News
light_mode

Mahasiswa PMM UNU STAI Salahudin Pasuruan Dampingi UMKM Jatirejo Urus Sertifikasi Halal dan NIB

  • calendar_month Jum, 8 Agu 2025
  • visibility 313
  • comment 0 komentar

Lekok, NU Pasuruan

Upaya mendorong UMKM naik kelas terus dilakukan oleh mahasiswa Program Mahasiswa Mengabdi PMM UNU STAI Salahudin Pasuruan menggelar sosialisasi dan pendampingan sertifikasi halal serta pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) di Balai Desa Jatirejo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.

Koordinator PMM UNU STAI Salahudin Pasuruan, M. Ubaidillah Abdi, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap rendahnya tingkat legalitas dan sertifikasi halal di kalangan pelaku UMKM pedesaan. Padahal, menurutnya, masyarakat Jatirejo hidup dalam nuansa keislaman yang kuat.

“Kami merasa bahwa sebagai mahasiswa, tanggung jawab kita adalah membantu pengawalan proses sertifikasi halal, terutama di lingkungan yang religius seperti Jatirejo,” ungkapnya kepada NU Pasuruan Kamis (7/08/2025).

Ia juga menekankan pentingnya legalitas usaha agar produk lokal mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

“Kualitas produk akan makin berdaya saing jika dilengkapi dengan jaminan kehalalan melalui sertifikat halal,” tegasnya.

Dirinya berharap UMKM di Desa Jatirejo semakin sadar pentingnya legalitas dan siap menghadapi tantangan pasar yang kompetitif.

“Kolaborasi antara mahasiswa dan pemerintah desa ini menjadi contoh nyata bahwa sinergi berbagai pihak dapat mendorong kemajuan ekonomi berbasis desa,” ujarnya.

Sementara itu, narasumber kegiatan, M. Rofik, menyoroti pentingnya literasi hukum dan administrasi usaha di kalangan pelaku UMKM.

“Kalau UMKM sudah memiliki NIB dan sertifikasi halal, maka usaha mereka siap naik level. Legalitas bukan penghalang, justru jadi pintu masuk untuk bantuan, pembinaan, dan akses pasar yang lebih luas,” ujarnya.

Ia juga mendorong pelaku UMKM agar tidak takut menghadapi proses administratif tersebut.

“Asal ada kemauan, semua bisa dipelajari dan dijalankan. Pemerintah sudah menyediakan fasilitas, tinggal dimanfaatkan,” imbuhnya.

Menurutnya, label halal bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk jaminan bagi konsumen Muslim.Meskipun kita tahu produk kita halal, kalau tidak ada label halal bertuliskan Arab, tetap akan diragukan.

“Meskipun kita tahu produk kita halal, kalau tidak ada label halal bertuliskan Arab, tetap akan diragukan. Prosesnya memang panjang, tapi sangat penting,” tegasnya

Ia juga mengingatkan pentingnya kehalalan secara menyeluruh, tidak hanya pada produk, tapi juga dalam proses bisnisnya.

“Kalau produknya halal tapi caranya tidak halal, ya tetap bisa jadi haram. Maka cara produksinya juga harus halal,” tegasnya.

  • Penulis: Ahmad Sangaji Maulana
  • Editor: Mokh Faisol

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Semarak 1 Abad NU di Ranting Toyaning, Khotmil Qur’an Hingga Munajat Cinta

    Semarak 1 Abad NU di Ranting Toyaning, Khotmil Qur’an Hingga Munajat Cinta

    • calendar_month Sel, 14 Feb 2023
    • visibility 245
    • 0Komentar

    Rejoso, NU PasuruanPengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Toyaning, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Rejoso, sukses menyelenggarakan peringatan 1 Abad NU, Ahad (5/2/2023). Kegiatan dipusatkan di Dusun Turi, Desa Toyaning, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Terdapat tujuh rangkaian acara dan digelar mulai pukul 05.00 hingga pukul 22.30 WIB. Acara dimulai dengan Khotmil Qur’an yang diikuti […]

  • Muharram dalam masa pandemi, Lazisnu Kabupaten Pasuruan Bantu 500 Yatim & Duafa

    Muharram dalam masa pandemi, Lazisnu Kabupaten Pasuruan Bantu 500 Yatim & Duafa

    • calendar_month Ming, 30 Agu 2020
    • visibility 113
    • 0Komentar

    Menyambut datangnya salah satu hari mulia di dalam Islam, yakni 10 Muharam 1442 H, sebagaimana tradisi pada tahun-tahun sebelumnya, beragam kegiatan digelar masyarakat muslim di Indonesia, pun dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Pasuruan bekerjasama dengan Ikatan Alumni Pesantren Sabilul Muttaqin (IKAPSM), Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda ANSOR (PAC […]

  • NU Peduli  dan LAZISNU Pasuruan Gelar Pengobatan Gratis di Kecamatan Kraton

    NU Peduli  dan LAZISNU Pasuruan Gelar Pengobatan Gratis di Kecamatan Kraton

    • calendar_month Sel, 5 Nov 2024
    • visibility 199
    • 0Komentar

    Kraton, NU Pasuruan NU Peduli Kabupaten Pasuruan dan Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten menggelar bakti sosial  pengobatan gratis di Desa Kalirejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Wakil Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan Gus M Nawawi mengatakan, kegiatan NU Peduli akan rutin digelar setiap bulan bergilir setiap MWCNU naungan PCNU Kabupaten  Pasuruan sebagai […]

  • Majelis Dzikir & Sholawat Rijalul Ansor Rejoso Gelar Peringatan Isra’ Mi’raj 1440 H

    • calendar_month Rab, 27 Mar 2019
    • visibility 145
    • 0Komentar

    Dalam melestarikan tradisi ulama NU, Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor PAC GP ANSOR Rejoso menggelar Peringatan ISRO’ MI’ROJ 1440 H dan harlah NU ke 96 di Markas KOMPAS Desa Segoropuro, Selasa (26/2/2019). Kegiatan ini dihadiri sekitar 200 orang, terdiri dari sahabat-sahabat Ansor dari 16 ranting se PAC Rejoso serta dari pemuda kompas desa segoropuro. […]

  • “Tim NU Peduli” Pasuruan Bantu & Ajak Warga Peduli Masyarakat Terdampak Abu Vulkanik Bromo

    • calendar_month Jum, 29 Mar 2019
    • visibility 105
    • 0Komentar

    PCNU Kabupaten Pasuruan, melalui Tim NU Peduli (LPBINU, Lazisnu, & Bagana) bagi-bagi masker kepada warga terdampak abu vulkanik gunung Bromo, Kamis (28/3/2019). Tepatnya di tiga lokasi, yakni Desa Tosari, Desa Wonokitri, dan Desa Sedaeng. Sejauh ini, 2. 550 masker yang sudah didistribusikan. Sebelum prosesi penyerahan bantuan, Tim NU Peduli disambut oleh ketua MWC NU Tosari […]

  • Ketua NU Pasuruan Jelaskan Makna Santri

    Ketua NU Pasuruan Jelaskan Makna Santri

    • calendar_month Sel, 24 Okt 2023
    • visibility 548
    • 0Komentar

    Phojentrek, NU Pasuruan Istilah santri biasanya dinisbatkan kepada mereka yang tengah menimba ilmu agama Islam di sebuah tempat bernama pesantren. Santri juga bisa diartikan sebagai orang yang beribadat dengan sungguh-sungguh Mennggapi hal tersebut Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan KH Imron Mutamkkin menjelaskan tiga makna santri menurut ulama Pasuruan. Hal itu disampaikan pada […]

expand_less

Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca