Bupati Pasuruan Ajak Pesantren Lakukan Pemeriksaan Kelayakan Bangunan Demi Keamanan Santri
- calendar_month 5 jam yang lalu
- visibility 15
- comment 0 komentar

Kejayaan, NU Pasuruan
Ambruknya bangunan bertingkat di lingkungan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, pada 29 September lalu menjadi perhatian serius Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo.
Ia menilai penting untuk memastikan seluruh bangunan pondok pesantren di Kabupaten Pasuruan dalam kondisi layak dan aman bagi para santri.
Hal itu disampaikan Rusdi Sutejo Bupati Kabupaten Pasuruan saat menghadiri Silaturahim Pengasuh dan Pengurus Pondok Pesantren se-Kabupaten Pasuruan di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Kabupaten Pasuruan, Rabu (8/10/2025).
“Jangan sampai kejadian ini terulang lagi khususnya maka harus di cek betul betul bangunan pesantrennya nanti akan kami kawal,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Mas Rusdi menegaskan bahwa analisis kelayakan bangunan pondok pesantren bukanlah hal yang menakutkan, melainkan langkah penting dalam menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para santri yang menimba ilmu.
“Ini bagian dari kebijakan Pemerintah Pusat agar daerah juga melaksanakannya. Dan kami tegaskan bahwa analisa kelayakan bangunan ponpes bukan sesuatu yang mengerikan, tapi justru membantu semuanya,” ujarnya.
Sebagai langkah awal, ia mendorong pengasuh pesantren untuk mengajukan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) atau Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pasuruan.
Menariknya, seluruh biaya administrasi akan ditanggung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan jadi tidak perlu khawatir bayar.
“Untuk kepengurusan SLF atau PBG, semuanya gratis. Tidak ada biaya apa pun, karena anggarannya sudah disiapkan oleh Pemda,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mas Rusdi menjelaskan bahwa apabila hasil pemeriksaan menunjukkan bangunan tidak layak, Pemerintah Daerah akan menggandeng Persatuan Insinyur Indonesia (PII) untuk memberikan rekomendasi teknis kepada pihak pesantren. Langkah ini dilakukan semata-mata untuk mengantisipasi terulangnya insiden seperti di Ponpes Al Khoziny.
“Kami kumpulkan PII untuk membantu program ini. Kalau dari analisa ternyata kayunya keropos atau strukturnya kurang kuat, maka harus diperbaiki. Ini demi keamanan dan ketenangan para santri,” tegasnya.
- Penulis: Mokh Faisol
Saat ini belum ada komentar