Kisah Ummu al-Idzam dan Syair Yang Mendatangkan Hujan
- account_circle NU Pasuruan
- calendar_month Sel, 2 Mar 2021
- visibility 11
- comment 0 komentar

sumber: pesantren.id
Pada tahun 973 H, di sebuah wilayah yang disebut Mikhlรขf as-Sulaymรขni, saat ini merupakan daerah di Provinsi Jazan, Arab Saudi, telah mengalami kekeringan dan kegersangan yang begitu dahsyat. Masyarakatnya semakin kesulitan untuk mendapatkan air dan makanan. Saking sulitnya, akhirnya masyarakat mikhlaf as-Sulaymani membakar tulang-tulang binatang yang tersisa untuk dimakan sehingga bisa mempertahankan hidup. Berdasarkan itu, pada tahun tersebut disebut dengan tahun Ummu al-โIdzรขm, yang artinya ibu tulang.
Melihat kondisi tersebut dan belum ada tanda-tanda turun hujan, seorang ulama yang menjabat sebagai Al-Qadli, yang bernama Muhammad bin Ali bin Umar adl-Dlamadi, keluar bersama kaumnya untuk kembali menunaikan Salat Istisqaโ. Kali ini, setelah salat, ulama tersebut bersyair secara irtijรขl, improvisasi, di hadapan jamaahnya. Berikut lafadz syair tersebut:
ุฅูู ู
ูุณูููุง ุงูุถููุฑูู ุฃูู ุถุงููุชู ุจููุง ุงูุญููููู # ูููููู ูููุฎูููุจู ูููููุง ูู ุฑูุจูููููุง ุฃูู
ููููู
ูุฅูู ุฃูููุงุฎููุชู ุจูููุง ุงูุจูููููููู ููุฅููู ูููููุง # ุฑูุจููููุง ูููุญูููููููููููุง ุนูููููููุง ูููุชูููููุชูููููููู
ุงููููู ูู ููููู ุฎููุทููุจู ุญููุณููุจูููููุง ูููููู # ุฅููููููู ูููุฑูููุนู ุดูููููููุงููุง ููููุจููุชูููููููู
ู
ูููู ุฐุง ูููููููุฐู ุจูููู ูู ูููุดููู ูููุฑูุจููุชูููุง # ูู
ูููู ุนูููููููู ุณููููู ุงููุฑููุญููู
ููู ููุชููููููู
ูููููู ููุฑุฌูู ุณูููู ุงูุฑููุญููู
ููู ู
ููู ุฃูุญูุฏู # ููู ุญููุงุถู ููุฏุงูู ุงููููููููู ูุงูุนูููููู ุ!
ูุง ููุฑูุชููุฌูู ุงููุฎููุฑู ุฅูููุง ู
ูููู ููุฏููููู ููุง # ุจููุบูููุฑููู ูููุชูููููู ุงููุญูุงุฏูุซู ุงููุฌูููููู
ุฎูููุฒุงุฆููููู ุงููู ุชููุบููููู ููููู ู
ููููููุชููููููุฑู # ููู ูููููุฏู ุงููู ููููุณููููุคููุงูู ู
ูุง ุณูููุฃูููููุง
ูุณููุงุฆููููู ุงููู ู
ูุง ุฒุงููููุชู ู
ููุณูุงุฆููููููู # ู
ููููุจูููููููุฉู ู
ูููุง ูููููุง ุฑูุฏูู ููุง ู
ูููููููู
ูููุงูููุฒูุนู ุฅูู ุงููู ููุงูููุฑูุนู ุจูุงุจู ุฑูุญููู
ููุชููู # ูููููู ุงูุฑููุฌูุงุกู ูููู
ููู ุฃูุนููููุชู ุจูููู ุงูุณููุจููู
ูุฃูุญูุณููู ุงูุธููููู ูู ู
ููููุงูู ููุงุฑูุถู ุจูู
ูุง # ุฃููููุงูู ููููุญููููู ุนููููู ุงูุจูุคุณู ูุงูููุฌููู
ูุฅูู ุฃูุตุงุจูููู ุนูุณูุฑู ูููุงูููุชููุธููุฑู ูููุฑูุฌููุง # ูููุงูุนููุณูุฑู ุจููุงููููุณูุฑู ู
ูููููุฑูููู ูู
ูุชูููุตููู
ูุงููุธูุฑู ุฅูู ููููููู :๏ดฟุงุฏูุนููููู ุงุณูุชูุฌูุจู ููููู
ู} # ููููุฐุงูู ููููููู ุตูุญูููุญู ู
ูุง ููููู ุจูููุฏููู
ูููู
ู ุฃูููููููุฐู ุงูููู ู
ููุถูุทูููุฑููุง ุจูุฑูุญููู
ููุชููููู # ููููู
ู ุฃูููุงูู ุฐูููู ุงูุขู
ุงูู ู
ูุง ุฃูู
ูููููุง !
ููุง ู
ุงูููู ุงููู
ูููููู ูููุงุฑูููุนู ู
ุง ุฃููููู
ูู ุจูููุง # ูููู
ูุง ููููููุง ุจูุชูููููููููู ุฏูููููุนูููููู ูููุจูููู
ุถุงูู ุงูุฎููุงูู ููููููุณู ุถูููููุฉู ุนูุฌูููู ุจูููุง # ูุฃูููููุนู ุดููุกู ุนูููููุฏูููุง ุงููุนููุฌูููู
Kala kesengsaraan menimpa kita // atau kehidupan serasa sesak // kita tak akan putus asa pada Tuhan kita
Kala cobaan menghuni ruang kita // kita masih punya Tuhan // yang akan mengusirnya
Pada segala kesusahan // Allah-lah yang mencukupi kita // Hanya kepada-Nya, kita mencurahkan keluh kesah; // berdoa dengan sepenuh hati
Kepada siapa lagi kita minta pertolongan // untuk menghilangkan kesusahan kita? // Kepada siapa lagi kita memasrahkan diri // selain kepada Dzat Yang Maha Pengasih?
Bagaimana mungkin harapan kita sandarkan // kepada selain Dzat Yang Maha Pengasih // sementara pada telaga kedermawanannya // hanya tersedia seteguk demi seteguk?
Kebaikan diharapkan tiada lain kecuali dari sisi-Nya // dan dengan selain-Nya, musibah besar tak bisa dihindari
Khazanah Allah selalu mencukupi setiap orang yang butuh // Di โtanganโ Allah selalu ada apa-apa yang mereka pinta
Yang meminta kepada Allah, tak henti-hentinya permintaanya dikabulkan // tak pernah mendapati penolakan dan kejemuan
Mintalah kepada Allah, ketuk pintu kasih sayang-Nya // maka Dialah harapan bagi yang sudah dilelahkan perjalanan
Berbaik sangkalah kepada Tuhanmu // Puaslah pada pemberian-Nya kepadamu // Maka terurailah kesengsaraan dan kecemasan
Jika kesulitan menimpamu // maka tunggulah datangnya kelapangan // Kesulitan selalu bebarengan dan bergandengan dengan kemudahan
Lihatlah firman-Nya, โBerdoalah kepadaku, maka Aku akan mengabulkannyaโ // Itu adalah firman yang sahih, tak ada gantinya
Betapa seringnya Allah menyelamatkan orang sengsara dengan kasih sayang-Nya // Betapa seringnya Allah mewujudkan harapan orang-orang yang berharap
Wahai Dzat Yang Merajai segala kerajaan // hilangkanlah apa-apa yang membuat kami nestapa // Kami tak punya daya untuk menolaknya
Kerongkonganku sudah menciut, napasku sesak // Lekaslah makbul // Yang paling bermanfaat bagi kita adalah: // Lekas makbul…
Usai bait-bait syair ini dilantunkan, langit pun langsung mengguyurkan hujan deras ke bumi Mikhlรขf as-Sulaymรขni. Masyarakat pun bergembira dan bersama-sama mengucapkan syukur kepada Allah SWT.
Sumber: Lรขmiyah Ibn Umar adl-Dlamadi Fi al-Istisqaโ, tahqiq Dr. Abdullah bin Muhammad Abu Dahisy.
Penulis: Vaurak Tsabat, Santri Penikmat Kopi di Pondok Besuk, Pasuruan
Editor: Makhfud Syawaludin
- Penulis: NU Pasuruan
Saat ini belum ada komentar