Menandai Sejarah, NU Pasuruan Siapkan Peringatan 1 Abad
- calendar_month 2 jam yang lalu
- visibility 20
- comment 0 komentar

Pohjentrek, NU Pasuruan
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan peringatan Hari Lahir (Harlah) Satu Abad NU Pasuruan di Aula LP Ma’arif NU Kabupaten Pasuruan, Selasa (16/09/2025).
Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan, KH Imron Mutamakkin, menyampaikan bahwa penetapan Harlah NU Pasuruan didasarkan pada manuskrip kliping koran berhuruf pegon. Dari catatan itu diketahui, kepengurusan NU pertama kali terbentuk di Kediri dengan formasi Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah.
“NU Pasuruan berdiri dengan struktur awal hanya jajaran Syuriyah dengan Rais Syuriyah pertama, KH Khuzaimi, yang masih memiliki hubungan dekat dengan Kiai Dachlan,” jelasnya.
Menurut KH Imron, madrasah tertua di Pasuruan adalah Madrasah Nahdlatul Wathon di Tamba’an, disusul madrasah kedua di Gambiran. NU Pasuruan sendiri terbentuk pada September 1928, sedangkan NU Bangil berdiri pada 1929. Tokoh awal di antaranya Kiai Mustofa Kebonagung serta Kiai Zainal Abidin, Katib Syuriyah pertama dari Grogolan. “Bahkan, rumah Kiai Dachlan di Jalan Pengandangan No. 3 (kini No. 5) pernah menjadi pusat kegiatan NU,” tambahnya.
Sekretaris PCNU Kabupaten Pasuruan, Gus Saiful Anam Chalim, menuturkan bahwa berdasarkan kalender Hijriyah, NU Pasuruan genap berusia satu abad pada Rabiul Awal 1447 H. “NU Pasuruan resmi berdiri pada 02 Rabius Tsani 1347 H dengan Rais Syuriyah pertama Kiai Khuzaimi Tambak’an,” ungkapnya.
Wakil Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan, Abdullah Nasih Nasor, menegaskan bahwa momentum Satu Abad NU Pasuruan hanya datang sekali dalam sejarah. Karena itu, rangkaian acara Hari Santri akan menjadi peringatan Harlah Satu Abad NU Pasuruan.
“Harlah ini harus menjadi penanda sejarah sekaligus penguat kiprah NU di Pasuruan dan akan ada banyak rangkian acara Hari Santri Nasional 2025 ,” pungkasnya.
- Penulis: Mokh Faisol
Saat ini belum ada komentar