Breaking News
light_mode

Menghadapi Era VUCA: Data, Karakter, dan Kolaborasi Jadi Kunci Pendidikan

  • calendar_month 14 jam yang lalu
  • visibility 20
  • comment 0 komentar

Pohjentrek, NU Pasuruan

Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Kabupaten Pasuruan menggelar pelatihan Penguatan Idiologi Aswaja An Nahdliyah Sebagai Fondasi Pendidikan Berkualitass, di Aula Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan pada Senin (12/05/2025).

Wakil Ketua PCNU Kabuapten Pasuruan Gus Taufiq Abdurahman mengatakan, memasuki era digital saat ini, data telah menjadi aset yang sangat bernilai—melebihi emas, zamrud, atau intan. “Apa yang kita bicarakan bisa langsung memunculkan iklan yang relevan di ponsel. Itulah kekuatan data hari ini,” ungkapnya.

Menurutnya, data yang dikelola dengan baik akan menjadi big data yang bernilai tinggi dan bisa menghasilkan keuntungan hingga miliaran rupiah.Ia juga menekankan pentingnya perubahan pendekatan dalam pendidikan. Pendekatan otoritatif yang dulu digunakan, kini tak lagi relevan dan bahkan bisa menimbulkan persoalan hukum.

“Kita perlu belajar, membaca data, dan menyesuaikan pendekatan pendidikan agar lebih sesuai dengan kebutuhan zaman,” jelasnya.

Gus Taufiq turut menyoroti tantangan besar yang dihadapi generasi muda saat ini, yang sering dijuluki “generasi stroberi”—tampak menarik dari luar, namun rapuh saat menghadapi tekanan. Meski mereka hidup dalam era akses informasi yang cepat, secara mental banyak dari mereka yang belum siap. Oleh karena itu, pendidikan harus mampu memperkuat karakter dan daya tahan mental.

Ia mengajak seluruh elemen pendidikan, termasuk pesantren, untuk tidak hanya bersaing tetapi juga saling melengkapi. Kolaborasi dan penguatan potensi internal masing-masing lembaga menjadi kunci untuk bertahan dan berkembang.

“Kita membutuhkan kompetisi yang sehat dan saling menguatkan, terutama di lingkungan sekolah dan pesantren. Semua potensi harus digali dan dimaksimalkan,” ujarnya.

Gus Taufiq, yang juga Ketua Yayasan Bayt Al Hikmah, menegaskan pentingnya kekuatan kolektif dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Ia menyebut bahwa kolaborasi lintas sektor dan perspektif adalah jawaban atas kerumitan persoalan zaman ini.

Di akhir pemaparannya, Gus Taufiq mengajak semua pihak untuk bersiap menghadapi era VUCA—Volatility (perubahan cepat), Uncertainty (ketidakpastian), Complexity (kerumitan), dan Ambiguity (ketidakjelasan). Menurutnya, lembaga pendidikan, termasuk pesantren, harus memiliki strategi khusus agar santri mampu beradaptasi dan tangguh menghadapi zaman yang penuh ketidakpastian.

“Era ini menuntut kesiapan semua pihak, termasuk dunia pendidikan. Pesantren pun harus siap dengan strategi untuk membentuk generasi yang siap mental, spiritual, dan intelektual,” pungkasnya.

Penulis : Mokh Faisol

  • Penulis: NU Pasuruan

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Tingkatkan SDM Menulis, Media NU Pasuruan Gelar Tadarus Digital

    • calendar_month Kam, 16 Mei 2019
    • visibility 10
    • 0Komentar

    Pasuruan – Tim Cyber NU Kabupaten Pasuruan menggelar acara Tadarus Digital. Acara ini digelar di ruang rapat Kantor PCNU kabupaten setrmpat, jalan raya Warungdowo. Acara yang digelar perdana di wilayah Pasuruan ini membahas seputar dunia digital khas milenial. Rabu, 15 Mei 2019. Para peserta yang hadir dalam acara ini berasal dari perwakilan badan otonom (Banom) […]

  • Perkuat Kemandirian Pesantren, LPNU Pasuruan Bersama Pemerintah Daerah Sosialisasi OPOP

    Perkuat Kemandirian Pesantren, LPNU Pasuruan Bersama Pemerintah Daerah Sosialisasi OPOP

    • calendar_month Sab, 9 Jul 2022
    • visibility 6
    • 0Komentar

    Rembang, NU Pasuruan Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kabupaten Pasuruan bersama Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Pasuruan menggelar Sosialisasi Program One Pesantren One Product (OPOP) di di Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Desa Pekoran, Kecamatan Rembang, Kamis (07/07/2022). Ketua LPNU Ustadz Samsul Arifin menjelaskan, Program OPOP merupakan program unggulan Pemerintah Jawa Timur. Tujuannya untuk upgreding […]

  • Innalillahi, Kiai Abdullah Mannan Rais Syuriyah MWCNU Lekok Meninggal

    Innalillahi, Kiai Abdullah Mannan Rais Syuriyah MWCNU Lekok Meninggal

    • calendar_month Sab, 8 Jan 2022
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Lekok, NU PasuruanPengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Lekok berduka. Musabbabnya, Kiai Abdullah Mannan, Rais Syuriyah MWCNU Lekok dan Pengasuh Pondok Pesantren Manarul Ulum, wafat pada Jumat (07/01/2022) sore. Sekretaris MWCNU Lekok Ustadz Asy’ari, membenarkan kabar itu. Kiai Abdullah Mannan meninggal pada pukul 16.15 WIB di Pondok Pesantren, Jl. Menara Air, Dusun Lampean, […]

  • PCNU Pasuruan Gelar Fahmil Perkum Berikut Juaranya

    PCNU Pasuruan Gelar Fahmil Perkum Berikut Juaranya

    • calendar_month Sel, 28 Jan 2025
    • visibility 5
    • 0Komentar

    Pohjentrek, NU Pasuruan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pasuruan menggelar Musabaqah Fahmil Perkum di Aula PCNU Sabtu-Ahad (25-26/01/2025). Sekertaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan Gus Saiful Anam Chalim mengatakan, Musabaqah Fahmil Perkum bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap Peraturan Perkumpulan (Perkum) yang diterbitkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). “Musabaqoh fahmil perkum merupakan bagian agenda […]

  • Konferancab IPNU Tutur ke-VI, M. Khilmi Anjastiar Terpilih Menjadi Ketua

    • calendar_month Sen, 5 Agu 2019
    • visibility 22
    • 0Komentar

    Konferensi Anak Cabang (Konferancab) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kecamatan Tutur digelar Ahad 04 Agustus 2019, bertempat di Kantor MWC NU Tutur. Kegiatan yang mengangkat tema “Rekonstruksi Peran Pelajar NU Dalam Aktualisasi Nilai-Nilai ASWAJA” ini, merupakan forum musyawarah tertinggi IPNU di tingkat kecamatan. Kegiatan dibuka oleh ketua MWCNU Kecamatan tutur dan di hadiri oleh Camat […]

  • Rayakan Tradisi Bulan Suro, Ansor & Fatayat NU Nguling Sukses  Tebar Suka Cita Bersama Yatama

    Rayakan Tradisi Bulan Suro, Ansor & Fatayat NU Nguling Sukses Tebar Suka Cita Bersama Yatama

    • calendar_month Ming, 13 Sep 2020
    • visibility 9
    • 0Komentar

    Bulan Suro merupakan salah satu bulan yang dikeramatkan oleh orang Indonesia, khususnya masyarakat suku Jawa. Pasalnya, banyak ritual budaya kemasyarakatan yang dirayakan pada bulan pembuka dalam kalender Jawa ini. Sedangkan kalangan muslim menyebut bulan Suro dengan sebutan bulan Muharram ialah bulan yang penuh dengan berkah dan kebahagiaan, terlebih bagi anak yatim piatu dan dluafa, dimana […]

expand_less

Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca