Ruang Digital Tak Aman 100 Persen, Ini Tips Doktor Hiroshima University

0

Pohjentrek, NU Pasuruan
Doktor lulusan Hiroshima Unibersity, Japan, Lukman Hakim mengingatkan, tidak ada aktifitas yang aman 100 persen di ruang digital. Yang bisa dilakukan adalah mengurangi risiko kejahatan siber sekecil mungkin.

Hal itu ditegaskan di Training of Trainer (ToT) Literasi Digital yang digelar oleh Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan bersama dengan LTN Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI) di Aula Muslimat NU Pasuruan, Kecamatan Pohjentrek, Rabu (30/8/2023).

“Keamanan berbanding terbalik dengan kemudahan. Sedikit ribet dan waspada akan membuat kita lebih aman di dunia digital,” imbuh Alumni Pondok Pesantren Ngalah Pasuruan itu.

Dirinya juga menyampaikan, langkah mengaman akun dimulai dengan membuat dan merubah password email dan media sosial yang panjang dengan kombinasi karakter.

Baca Juga :   Pelantikan, PCNU Kab. Pasuruan Galang Dana Korban Semeru

“Ada angka, haruf kapital dan huruf kecil, tanda baca, serta simbol,” kata Wakil Sekretaris Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Kabupaten Pasuruan Periode 2016-2021 itu.

Selain itu, gunakan password yang tidak berhubungan dengan data pribadi dan urutan keyboard. Upayakan juga mengganti password secara berkala hingga pastikan setiap akun memiliki password berbeda.

“Untuk memudahkan, gunakan password manager. Seperti di platform BitWarden, LastPass, Dashlane, 1Password, dan Chrome,” kata Dosen Universitas Yudharta Pasuruan itu.

Cak Key, sapaan akrabnya, juga menceritakan pembobolan data miliknya saat berada di salah satu hotel di Japan. Saat ia mengakses wifi publik.

Follow Channel WhatsApp NU Pasuruan untuk mendapatkan update terbaru seputar NU di Kabupaten Pasuruan.

Klik Disini dan Follow.

Baca Juga :   Menyaksikan Sedekah Desa Saat KKN, Ini Catatan Mahasiswa STAIS-ITSNU Pasuruan

“Menggunakan wifi publik perlu menghindari transaksi keuangan hingga pertimbangkan menggunakan VPN untuk enkripsi tambahan,” tutup Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu.

Penulis: Makhfud Syawaludin


Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan

Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2024 | CoverNews by AF themes.

Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca