Breaking News
light_mode

Hati-Hati! Adzab Ahli Ilmu yang Tidak Beradab

  • calendar_month Sab, 1 Mei 2021
  • visibility 285
  • comment 0 komentar

Islam merupakan agama yang sangat menitikberatkan umatnya pada akhlak, ilmu, dan ketakwaan. Tak lengkap keimanan seseorang tanpa hal tersebut.

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Ihya Ulumiddin menyebut puluhan dalil Alquran maupun hadits tentang ilmu dan iman. Orang berilmu dan mengamalkannya akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Yasini Wonorejo Pasuruan, KH A Mujib Imron menegaskan bahwa bertambahnya ilmu seorang hamba bisa diukur dari seberapa dekatnya dia dengan Sang Kholik. Orang berilmu juga diibaratkan sebagai orang yang memiliki kelebihan, kejelasan, dan derajat tersendiri.

Berbahagialah bagi orang yang beriman dan terus bertambah kuat imannya dari hari ke hari dan juga senantiasa diiringi oleh penambahan ilmu

Agama kita sejak semula merupakan agama yang mementingkan akhlak yang baik. Demikian juga halnya ilmu. Kedua hal itu tidak dapat dipisahkan dalam fungsinya membentuk masyarakat ideal.

Akhlak yang baik (akhlaq al-karimah) merupakan prasyarat mutlak yang menentukan derajat seseorang. Akhlak berkaitan dengan soal bagaimana seseorang menuntut ilmu-ilmu dan menerapkannya dalam kehidupan.

Manusia berdasarkan ilmu dan perbuatannya terbagi menjadi beberapa macam. Berilmu dan baik perilakunya, tidak berilmu namun baik perilakunya, berilmu namun buruk perilakunya dan golongan tidak berilmu juga buruk perilakunya.

Jika dihadapkan pada dua orang yang hanya memiliki satu hal dari ilmu dan akhlak, maka yang berakhlak lebih baik dari yang berilmu. Sebab dikatakan bahwa “الأدب/الأخلاق فوق العلم”. Semua orang akan lebih senang dengan orang yang berbuat baik dari pada penjahat sekalipun pintar.

Gus Mujib panggilan akrabnya, dalam ceramahnya menambahkan satu hadist Nabi SAW :

مَنْ ازْدَادَ عِلْمًا وَلَمْ يَزْدَدْ هُدًى لَمْ يَزْدَدْ مِنَ الله إِلا بُعْدًا

Barang siapa ilmunya bertambah, namun tidak dibarengi dengan bertambahnya petunjuk (ketakwaan), maka ia semakin jauh dari Allah.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Pasuruan itu lebih lanjut menjelaskan inti dari hadits Rasul tersebut. Bahwasannya hudan atau hidayah ketakwaan kepada Allah menjadi ukuran seorang hamba dekat dengan Allah, bukan hanya ilmu yang banyak saja.

Islam amat sangat menaruh perhatian pada dua hal ini. Mula-mula firman Allah memerintahkan kita untuk membaca (sebagai jendela ilmu). Nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak. Jadi jelaslah bagi kita bahwa Islam menghendaki kita agar menjadi pribadi-pribadi yang berilmu sekaligus berakhlak mulia.

Dua hal ini menjadi syarat mutlak yang menjadikan seseorang hamba yang baik. Jika kita perhatikan beberapa ayat, maka ahli ilmu tidak cukup sekedar memiliki ilmu. Ahli mestilah mengimplementasikan ilmunya yang menjadikannya berakhlak.

Hujjatul Islam imam al-Ghazali dalam kitab ihya ulumuddin dalam bab ke eman tentang bahayanya ilmu pengetahuan dan ulama su’,

 إن أشد الناس عذابا يوم القيامة عالم لم ينفعه الله بعلمه

Manusia yang akan memperoleh azab pada hari qiamat ialah orang yang berilmu yang tiada bermanfaat dengan ilmunya

لا يكون المرء عالما حتى يكون بعلمه عاملا

Tidaklah seorang itu berstatus alim sebelum berbuat menuruti ilmunya

Ilmu sejatinya adalah cahaya yang menunjukkan seseorang kepada jalan yang benar, berbuat baik, dan menjauhi larangan Allah atau keburukan-keburukan. Dalam kondisi seperti inilah Allah menyebut ahli ilmu sebagai orang yang paling bertaqwa. Sedangkan ummat termulia di sisiNya adalah yang paling bertaqwa. Itu artinya yang paling mulia di sisi Allah adalah orang dengan ilmunya mampu menebar kemanfaatan bagi siapa saja.

Gus Mujib secara pemikirannya menegaskan aplikasi atas ilmu adalah sebuah akhlak karimah. Beliua juga mewanti-wanti terhadap ahli ilmu supaya tidak memiliki jiwa munafik, hal ini sesuai dengan atsar shahabat dan ulama-ulama terdahulu.

Sayyidina Umar ra di depan para sahabat berkata: “Yang paling saya takutkan kepada ummat ini, ialah orang munafiq yang berilmu”. “Bagaimana ada orang yang munafiq berilmu?” tanya seorang sahabat. Menjawab Umar ra. “Berilmu di lidah, bodoh di hati dan diperbuatan”.

Bahaya sifat kemunafikan ini disebabkan atas ilmu yang hanya dimulut sahaja, tidak adanya bertambahnya iman dalam hati dan akhlak yang baik.

“Orang yang tambah ilmu tapi tidak tambah akhlak, maka dia tetap jauh dari Allah,” Imbuh Gus Mujib. Naudzubillah semoga Allah menjauhkan diri kita semua dan seluruh umat Islam dari hal yang sangat miris tersebut. Amin.

Seorang terbebas dari api neraka dan menjadi ahli surga bisa karena bertambahnya ilmu dan taqwa serta akhlakul karimahnya. Hal ini sesuai dengan redaksi hadist nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam

أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ اَلْجَنَّةَ تَقْوى اَللَّهِ وَحُسْنُ اَلْخُلُقِ

Yang paling banyak memasukkan ke surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia

Maka dari itu marilah kita mulai memuhasabah diri kita dari sekarang, sudahkah kita menjadi orang yang berilmu, beriman dan berakhlak?

Penulis: M Najich Syamsuddini, Alumni Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang

Editor: Muhajirin Yusuf

  • Penulis: NU Pasuruan

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Halal Bihalal ISNU se-Pasuruan Barat Sebagai Bentuk Jalin Solidaritas antar Pengurus

    Halal Bihalal ISNU se-Pasuruan Barat Sebagai Bentuk Jalin Solidaritas antar Pengurus

    • calendar_month Jum, 4 Jun 2021
    • visibility 53
    • 0Komentar

    Sebagai wujud rasa syukur atas datangnya bulan Syawal sekaligus sebagai momentum halal bilhalal silaturahmi Idul Fitri, Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Pasuruan menggelar halal bihalal dan silaturahmi antara jajaran pengurus anak cabang se-Pasuruan barat, di STIKES Ar Rahma Mandiri Indonesia komplek Pondok Pesantren Ar Rahmah, Carat Gempol. Kegiatan yang terlaksana pada hari […]

  • Jaga Tradisi, MI Al Maarif 2 Palang Sukorejo Gelar Gebyar Rojabiyah

    Jaga Tradisi, MI Al Maarif 2 Palang Sukorejo Gelar Gebyar Rojabiyah

    • calendar_month Rab, 1 Mar 2023
    • visibility 120
    • 0Komentar

    Sukorejo, NU PasuruanMadrasah Ibtidaiyah (MI) Al Maarif 02, Dusun Palang, Desa Lemahbang, Kecamatan Sukorejo menggelar Gebyar Rojabiyah 1444 Hijriyah, Sabtu (25/2/2023). Kepala MI Al Maarif 02 Palang, Eko Wihanto menyebutkan, tujuan kegiatan untuk melestarikan nilai-nilai dan tradisi Islam pada Bulan Rajab. “Madrasah Al Maarif 02 Palang selalu menjaga nilai nilai budaya Islam kepada anak-anak generasi […]

  • Dalam Bulan Muharram, Rutinan MDS Rijalul Ansor Rejoso Santuni Anak Yatim

    Dalam Bulan Muharram, Rutinan MDS Rijalul Ansor Rejoso Santuni Anak Yatim

    • calendar_month Sel, 1 Sep 2020
    • visibility 88
    • 0Komentar

    Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor yang rutin dilakukan oleh Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda ANSOR (PAC GP ANSOR) Kecamatan Rejoso, kali ini, Selasa Malam (1/9/2020), diakhir acaranya dilaksanakan santunan kepada 15 anak yatim piatu. MDS Rijalul Ansor yang dilaksanakan di halaman Pondok Pesantren Bustanul Muta’alimin Desa Karangpandan Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan, dihadiri puluhan […]

  • Pesan Ketua PW GP Ansor di Pelantikan Ansor Lumbang

    Pesan Ketua PW GP Ansor di Pelantikan Ansor Lumbang

    • calendar_month Sel, 28 Jan 2025
    • visibility 209
    • 0Komentar

    Prigen, NU Pasuruan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Lumbang resmi dilantik masa khidmah 2024- 2027 di Hotel Royal Senyiur, Ahad-Senin (26 -27/01/2025) Ketua Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur Musaffa Safril mengatakan bahwa organisasi ansor merupakan organisasi yang keramat, organisasi yang penuh barokah dan organisasinya para wali. “Saya […]

  • Melalui Pelantikan MWC NU Winongan, Gus Ipong Minta Warga Waspadai Fenomena La Lina

    Melalui Pelantikan MWC NU Winongan, Gus Ipong Minta Warga Waspadai Fenomena La Lina

    • calendar_month Sab, 28 Nov 2020
    • visibility 118
    • 0Komentar

    Dalam situasi pandemi Covid-19, Pelantikan Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Winongan Periode 2020-2025 bertempat di Halaman Kecamatan Winongan dengan disiplin penerapan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan saat sebelum dan sesudah masuk area kegiatan, memakai masker serta saling menjaga jarak duduk antara satu dengan yang lainnya, Kamis (26/11/2020). Pelantikan pengurus Majelis Wakil Cabang […]

  • Lazisnu Kabupaten Pasuruan Bantu Korban Bencana di Probolinggo & Jember

    • calendar_month Jum, 4 Jan 2019
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan beri bantuan kepada korban banjir dan longsor di Andung Biru, Tiris Probolinggo & Kencong Jember, Kamis (3/1/2019). H. M. Nawawi ketua LAZISNU Kabupaten Pasuruan menuturkan kegiatan ini sebagai bentuk rasa solidaritas terhadap saudara yang terkena musibah serta berbagi terhadap […]

expand_less

Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca