Breaking News
light_mode

Lebih Mengenal Tokoh Sufi: Syekh Abdur Rauf Singkel

  • calendar_month Rab, 6 Jul 2022
  • visibility 506
  • comment 0 komentar

Mayoritas agama di Indonesia adalah agama Islam, sebagian besar perkembangan Islam di Indonesia merupakan jasa para tokoh sufi, hal tersebut dikarenakan tokoh sufi cenderung terbuka, dan lebih kompromis sehingga ajarannya mudah diterima di kalangan masyarakat.

Syekh Abdurrauf as-Singkel memiliki nama lengkap yakni Abdurrauf bin al-Jawiy al-Fansuri, kemudian beliau dikenal dengan sebutan Syeikh Abdurrauf As-Singkel. Nama as-Singkel merupakan laqab yang dinisbahkan kepada tempat lahirnya, yakni Singkil, Aceh selatan. Namun ada sebagian riwayat yang mengatakan bahwa beliau memiliki nama lengkap Aminuddin Abdurrauf bin Ali Al-Jawi Tsumal Fansuri.

Beliau merupakan ulama besar dari Kerajaan Aceh Darusalam dan memiliki pengaruh yang sangat besar diseluruh nusantara sehingga banyak pula yang memanggilnya Teungku Syiah Kuala yang dalam bahasa Aceh berarti Syeikh Ulama di Kuala. Dalam riwayat lain dikatakan bahwa Syiah Kuala merupakan sebuah nisbah dari tempat wafatnya yang terletak di Desa Deyah Raya, Kecamatan Kuala, Krueng Aceh.

Disebutkan dalam riwayat bahwa keluarga beliau berasal dari Persia atau Arabia yang bermigrsi ke daerah Singkil, Aceh Darusalam pada abad ke-13 M. Ayah beliau juga merupakan orang Arab bernama Syeikh Ali.

Beliau lahir di Singkil, Aceh pada tahun 1024 H/ 1615 M. Pada masa mudanya, beliau menimba ilmu dari ayahandanya sendiri yang juga terkenal alim. Setelah itu beliau berguru kepada ulama-ulama disekitar Banda Aceh dan Fansur. Kemudian pada saat beliau berumur 27 tahun beliau berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji serta menuntut ilmu di Timur Tengah.

Diperkirakan beliau menuntut ilmu disana selama 19 tahun dan pulang ke Nusantara saat beliau berumur 46 tahun atau sekitar tahun 1083 H/ 1662 M. Dalam catatannya disalah satu kitabnya yakni ‘Umdat al-Muhtajin ila Suluk Maslak al-Mufridin dikatakan bahwa beliau memiliki 46 guru dan menimba ilmu dari guru tersebut disepanjang rute perjalanan haji dari Doha, Yaman, Jeddah, hingga akhirnya menuju Mekkah dan Madinah.

Selain itu dikatakan bahwa beliau mendapatkan ilmu tasawuf dari dua Syeikh yang sangat mahsyur di kota Madinah, yakni Syeikh Shafiuddin al-Qusyasyi dan Syeikh Ibrahim al-Kurani. Setelah pulang dari Timur Tengah beliau kembali ke Nusantara (Aceh) dengan mengajarkan dan mengembangkan tarekat Syatariyyah yang diperoleh dari dua gurunya tersebut.

Berdasarkan catatan sejarah disebutkan bahwa Syeikh Abdurrauf merupakan ulama besar Nusantara yang produktif dengan 30 karya kitabnya yang sangat fundamental yang hingga saat ini banyak dipelajari di berbagai pesantren seluruh Indonesia maupun mancanegara.

Kitab-kitabnya tersebut sangat terdiri dari berbagai macam keilmuan, seperti ilmu Tasawuf, ilmu Fikih, ilmu Tafsir, ilmu Mantiq, ilmu Falak, dan lain-lain. Adapun karya beliau yang terkenal, yakni ‘Umdat al-Muhtajin ila suluki Maslak al-Mufridin, Mir’at al-Tullab fi Tashil Ma’rifat al-Ahkam al-Syar’iyah li’l-Malik al-Wahab, Kifayat al-Muhtajin ila Suluk Maslak Kamal al-Talibin, Mau’izat al-Badi’ atau al-Mawa’ith al-Badi’ah, Tarjuman Al-Mustafid.

Pada tahun 1693 Syeikh Abdurrauf wafat pada usia 73 tahun. Beliau dimakamakan di Kuala Aceh tepatnya di samping masjid yang telah dibangun beliau sendiri.

Pemikiran Tasawuf Syeikh Abdurrauf

Kesesatan Aliran Tasawuf Wujudiyah

Sebelum Syeikh Abdurrauf as-singkel pulang dari pengembaraannya menuntut ilmu, di Kerajaan Aceh Darusalam terdapat telah berkembang paham atau ajaran wujudiyah. Oleh Nurrudin ar-Raniri ajaran wujudiyah tersebut dianggap sesat bahkan penganutnya ia anggap telah murtad (keluar dari agama Islam) dan hal ini pun juga didukung oleh kebijakan politis dari kerajaaan Aceh Darusalam sehingga dilakukanlah hukuman bagi pengikut aliran ini.

Syeikh Abdurrauf setelah pulang ke Aceh menanggapi bahwa apa yang dilakukan oleh Nurrudin ar-Raniri terhadap aliran tasawuf wujudiyah tersebut merupakan tindakan yang terlalau emosional. Dalam pandangan beliau bahwa konsep martabat tujuh itu letaknya yakni pada kedudukan tuhan dan segala sesuatu yang Dia ciptakan. Beliau menekankan pada aspek transendensi tuhan terhadap ciptaan-Nya ketimbang aspek imanensi yang dalam pandangannya merupakan paham aliran tasawuf wujudiyah.

Rekonsiliasi antara Syari’at dan Tasawuf

Syeikh Abdurrauf berusaha untuk merekonsiliasi antara syari’at dan tasawuf seperti halnya yang dilakukan oleh Syeikh Syamsuddin al-Sumanterani (murid Hamzah Fansuri) dan Syeikh Nurrudin ar-Raniri, yaitu dengan menganut paham wujud yang hakiki, yakni Allah SWT. Menurutnya bahwa segala ciptaan Allah bukanlah wujud yang hakiki, melainkan hanya bayang-bayang dari wujud yang hakiki sehingga dapat ditarik benag merah bahwa Allah sebagai Sang Khaliq berbeda dengan Ciptaan-Nya.

Dzikir

Dalam pandangannya bahwa dzikir adalah sarana untuk menghindarkan diri dari kelalaian dan mudah lupa. Melalui dzikir maka manusia akan menjadi hamba yang ingat selalu kepada penciptanya (Allah SWT) dan mengantarkan manusia menuju fana’ atau hanya wujud Allah SWT. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa wujud seorang yang berdzikir akan menyatu dengan wujud-Nya.

Martabat Wujud Tuhan

Menurut Syeikh Abdurrauf  terdapat tiga martabat wujud tuhan, yakni martabat ahadiyah, martabat wahdah, dan martabat martabat wahdiyah. Martabat ahadiyah yaitu bahwa alam semesta ketika belum diciptakan merupakan sesuatu yang ghaib yang masih dalam genggaman tuhan.

Martabat wahdah yaitu sudah terciptanya Muhammadiyah yang berpotensi terbentuknya alam semesta. Martabat wahdiyah yaitu bahwa disinalah terbentuknya alam semesta. Menurut beliau bahwa lafadz “Kami Engkau, Aku Engkau, dan Engkau Dia” merupakan suatu lafadz yang berada pada tingkat martabat wahdah karena saat itu  antara unsur tuhan dan manusia masih belum bisa dibedakan.

Oleh: Khoirus Sahro (Kader IPPNU, Mahasiswa UIN Malang)

  • Penulis: NU Pasuruan

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • RSNU Pasuruan Segera Dibuka, Ayo Daftar! Banyak Lowongan untuk Tenaga Medis dan Nonmedis

    RSNU Pasuruan Segera Dibuka, Ayo Daftar! Banyak Lowongan untuk Tenaga Medis dan Nonmedis

    • calendar_month Sel, 6 Mei 2025
    • visibility 1.348
    • 2Komentar

    Kejayaan, NU Pasuruan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Kabupaten Pasuruan membuka rekrutmen tenaga profesional untuk mendukung pelayanan kesehatan yang terletak di Kecamatan Kejayaan, Kabupaten Pasuruan. Perlu diketahui RSNU Kabupaten Pasuruan akan diresmikan mulai awal Bulan Juni 2025. Ketua Yayasan Kesehatan Nahdliyyin, Ahmad Farid Syauqi mengajak masyarakat yang berminat untuk mengikuti proses rekrutmen secara resmi melalui […]

  • ISNU Pasuruan Ajak Pemkab Perkuat Kolaborasi dan Turun Langsung ke Masyarakat

    ISNU Pasuruan Ajak Pemkab Perkuat Kolaborasi dan Turun Langsung ke Masyarakat

    • calendar_month Ming, 20 Apr 2025
    • visibility 156
    • 0Komentar

    Gondangwetan, NU Pasuruan  Pengurus Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Pasuruan menggelar halal bihalal dan turba di Kecamatan Gondangwetan, Jum’at (18/04/2024). Dalam acara tersebut ISNU Kabupaten Pasuruan memberikan sejumlah masukan strategis kepada Pemerintah Kabupaten Pasuruan sebagai bagian dari komitmen kebangsaan dan kepedulian terhadap pembangunan daerah. Ketua PC ISNU Kabupaten Pasuruan, Ahmad Adib Muhdi, […]

  • Cegah Covid-19, PCNU Kab. Pasuruan Keluarkan Edaran Resmi Bagi Organisasi Perangkat & Peringkatnya

    • calendar_month Rab, 25 Mar 2020
    • visibility 46
    • 0Komentar

    Mengantisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19 yang dikhawatirkan kian meluas, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur mengeluarkan surat edaran resmi yang ditujukan kepada organisasi perangkat dan peringkatnya agar tidak melaksanakan kegiatan yang melibatkan massa dengan jumlah besar. Surat edaran yang diterbitkan pada 24 Maret 2020 dengan nomor surat: 1643/PC/A.II/L.27/III/2020 itu berisikan larangan […]

  • PCNU Kab. Pasuruan Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Semeru

    PCNU Kab. Pasuruan Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Semeru

    • calendar_month Kam, 9 Des 2021
    • visibility 22
    • 0Komentar

    Pohjentrek, NU PasuruanPengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan menyalurkan bantuan tahap pertama untuk korban erupsi Gunung Semeru, Selasa (07/12/2021). Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan KH Imron Mutamakkin, menuturkan bahwa penyaluran itu sudah berkoordinasi dengan Tim Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) PCNU Lumajang. Sehingga bantuan telah sesuai dengan kebutuhan. “Alhamdulillah Donasi yang […]

  • Ponpes Ngalah Gelar Pengajian Bandongan Live Streaming on Youtube

    Ponpes Ngalah Gelar Pengajian Bandongan Live Streaming on Youtube

    • calendar_month Sen, 3 Jan 2022
    • visibility 71
    • 0Komentar

    Purwosari, NU PasuruanPondok Pesantren (Ponpes) Ngalah Desa Sengonagung Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan meluncurkan Program Ngluru Ilmu Soko Ngaji Kilatan (NUKILAN). Kegiatan itu berbentuk Pengajian Bandongan live streaming on channel youtube Ngalah TV. Koordinator Pendidikan Pusat Ponpes Ngalah Ustadz Alfandi Jaelani, bersyukur pelaksanaa kegiatan perdana pada hari Sabtu (01/01/2022) kemarin berjalan dengan lancar. Apalagi sudah ditonton […]

  • Cegah Stunting, Fatayat NU Sukorejo Edukasi Kader Ranting

    Cegah Stunting, Fatayat NU Sukorejo Edukasi Kader Ranting

    • calendar_month Ming, 16 Jan 2022
    • visibility 25
    • 0Komentar

    Sukorejo, NU PasuruanPimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Sukorejo menggelar pertemuan rutin dalam bentuk kegiatan Seminar Kesehatan dengan topik upaya pencegahan dan penanganan stunting, bertempat di kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) setempat, Jumat (14/01/2022). Ketua PAC Fatayat Kecamatan Sukorejo Ustadzah Sri Kartini menyampaikan, bahwa kegiatan itu menjadi langkah awal fatayat dalam bersinergi bersama […]

expand_less

Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca