NU Pasuruan Gelar Refleksi Hari Santri, Kenang Perjuangan Ulama dan Pejuang Hizbullah
- calendar_month 14 jam yang lalu
- visibility 17
- comment 0 komentar

Pohjentrek, NU Pasuruan
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan menggelar Refleksi Hari Santri Nasional 2025 di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Kabupaten Pasuruan, Kamis (23/10/2025).
Wakil Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan, Gus Abdullah Nasih Nashor, dalam sambutannya menjelaskan bahwa penetapan Hari Santri oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2015 merupakan bentuk penghormatan terhadap perjuangan para ulama dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Presiden Joko Widodo pada tahun 2015 menetapkan Hari Santri sebagai penghormatan atas perjuangan para ulama dan santri, terutama di Surabaya, yang berkorban dalam peristiwa 10 November yang kemudian dikenal sebagai Hari Pahlawan,” ujarnya
Ia menambahkan, refleksi Hari Santri tahun ini menjadi momen penting untuk mengenang semangat resolusi jihad yang dikobarkan oleh para ulama dan santri pada masa penjajahan. Resolusi itu, menurutnya, menjadi bukti nyata bahwa perjuangan kemerdekaan tidak hanya dilakukan oleh tentara, tetapi juga oleh para santri yang siap mengorbankan jiwa dan raga demi tegaknya NKRI.
“Kita merefleksikan bagaimana para alim ulama, kiai, dan santri berjuang dengan keberanian luar biasa. Bahkan, banyak kisah yang diakui tokoh-tokoh Belanda tentang keberanian para santri dalam medan jihad mempertahankan tanah air,” tambahnya.
Gus Nasih sapaan akrabnya juga menyampaikan bahwa tema Hari Santri Nasional 2025, “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban,” mengandung pesan agar santri masa kini tidak hanya mengenang perjuangan masa lalu, tetapi juga berperan aktif dalam mengisi kemerdekaan dengan ilmu, akhlak, dan kontribusi nyata bagi bangsa.
“Jika dulu santri memperjuangkan kemerdekaan dengan darah dan nyawa, maka santri hari ini harus mengisi kemerdekaan dengan ilmu dan akhlak. Santri harus siap mengawal Indonesia menuju peradaban yang berkeadilan dan bermartabat,” tegasnya.
Sebagai Ketua Panitia Hari Santri Nasional 2025, dirinya menyampaikan bahwa dalam kegiatan refleksi tersebut, PCNU Kabupaten Pasuruan bersama Pemerintah Kabupaten Pasuruan memberikan penghargaan kepada keluarga para pejuang Hizbullah dari wilayah Pasuruan. Dua di antaranya adalah pejuang asal Pondok Pesantren Besuk, yakni Muhammad Ali dan seorang pejuang lainnya yang turut berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
“Kami berharap penghargaan ini menjadi bentuk penghormatan kepada para pejuang Hizbullah yang telah berjuang dengan ikhlas demi tegaknya kemerdekaan Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya semangat juang para santri terdahulu dapat terus diwariskan kepada generasi muda, sehingga santri masa kini mampu menjaga keutuhan bangsa dan memperkuat peradaban Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah.
“Refleksi Hari Santri ini bukan sekadar mengenang, tapi juga menguatkan tekad kita semua agar santri siap mengawal kemerdekaan dan berkontribusi menuju peradaban yang lebih baik,” pungkasnya.
- Penulis: Mokh Faisol

Saat ini belum ada komentar