Jangan Salah, Islam dan Nasionalisme Tak Bertentangan
Follow Channel WhatsApp NU Pasuruan untuk mendapatkan update terbaru seputar NU di Kabupaten Pasuruan.
Pohjentrek, NU Pasuruan
H. Ahmad Taufiq, wakil ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan, mengungkapkan bahwa banyak dari masyarakat yang salah dalam memahami ajaran agamanya. Sehingga marak terjadi kekerasan atas nama agama.
“Mereka yang keluar rel aswaja, memiliki kerentanan terpapar ekstrimisme,” ujarnya saat memberikan materi dalam kegiatan pembekalan Pemateri Pesantren Ramadlan, Senin (19/4/2021).
Ia juga menegaskan untuk berpegang kepada penyataan KH. Mushofa Bisri, bahwa Kita adalah orang Indonesia yang kebetulan beragama Islam, bukan orang Islam yang kebetulan hidup di Indonesia.
“Kita orang Indonesia yang beragama Islam,” imbuh Penanggung Jawab Pondok Ramadlan PCNU tahun 2021 tersebut.
Gus Taufiq, sapaan akrabnya, juga mengingatkan kembali tentang pernyataan Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari. Bahwa agama dan nasionalisme adalah dua kutub yang tidak berseberangan. Nasionalisme adalah bagian dari agama dan keduanya saling menguatkan.
“Pondok Ramadlan ini, untuk memperkuat semangat Kebangsaan dan Keislaman,” pungkas sekretaris Tim Percepatan Realisasi Fokus Pembangunan (Tim Perfop) Kabupaten Pasuruan tersebut.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula KH. Ahmad Jufri Graha NU Kabupaten Pasuruan itu, merupakan kerjasama Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan dengan PCNU Kabupaten Pasuruan dan PCNU Bangil.
Kontributor: BAM Yusuf
Editor: Makhfud Syawaludin
Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan
Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.