Mahasiswa UNU STAIS Pasuruan Kenalkan Inovasi Paving Blok dari Abu Sampah Non-Organik
- calendar_month 7 jam yang lalu
- visibility 99
- comment 0 komentar

Sukorejo, NU Pasuruan
Mahasiswa Program Mahasiswa Mengabdi (PMM) dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) dan STAI Shalahuddin Pasuruan memperkenalkan inovasi ramah lingkungan berupa pembuatan paving blok dari abu hasil pembakaran sampah non-organik di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (26/07/2025).
Ketua kelompok PMM, Ulva Jauharotul Mukaromah, mengatakan inovasi ini menjadi bagian dari program edukasi dan praktik langsung bersama masyarakat, khususnya dalam memanfaatkan limbah abu pembakaran sampah sebagai bahan alternatif pembuatan paving blok.
” Alhamdulillah kami bekerja sama dengan petugas Tempat Pengolahan Sampah (TPS) setempat untuk menciptakan sampel paving yang ramah lingkungan, kuat, dan bernilai ekonomis,” ujarnya.
Dengan memanfaatkan abu sisa pembakaran yang biasanya terbuang sia-sia, kita bisa mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus menciptakan produk bermanfaat untuk pembangunan desa, selain itu, biaya produksinya juga lebih ekonomis dibanding paving konvensional.
“Dalam praktiknya, abu yang telah disaring dicampur dengan bahan lain seperti semen, pasir, kalsium, dan air dengan komposisi tertentu dan paving blok yang dihasilkan cukup padat dan kuat,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini dirinya berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah serta membuka peluang usaha baru berbasis inovasi lingkungan. Pembuatan paving blok dari abu pembakaran sampah menjadi bukti bahwa limbah pun bisa bernilai, asalkan dikelola dengan baik.
“Semoga paving blok bisa terus diproduksi berkelanjutan oleh masyarkat,” harapnnya.
Bapak Jatim selaku pengelola TPS Desa Ngadimulyo, mengapresiasi langkah mahasiswa dalam menghadirkan solusi kreatif dan aplikatif di lingkungannya dan bisa dilakukan secara terus menerus sehingga jalan menuju TPS ini bisa lebih baik lagi.
“Ini ide yang sangat bagus, selama ini sampah yang selama ini hanya dibakar dan menumpuk kini bisa dimanfaatkan,” ungkapnya.
- Penulis: Safrina Salsabila dan Mazidatur Rif'iyah
- Editor: Mokh Faisol
Saat ini belum ada komentar