Respon Dinamika Demokrasi, UNU Pasuruan Gelar Doa Serta Ajak Civitas dan Generasi Muda Bijak Menyalurkan Aspirasi
- calendar_month 2 jam yang lalu
- visibility 20
- comment 0 komentar

Pohjentrek, NU Pasuruan
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pasuruan menggelar Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa secara hybrid pada Senin (01/09/2025). Acara itu sebagai respon atas situasi dan dinamika demokratisasi di Indonesia.
Doa bersama dipusatkan di Lantai 1 Rektorat UNU Pasuruan, Kompleks Perkantoran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan, Desa Warungdowo, Kecamatan Pohjentrek. Doa bersama diikuti oleh seluruh civitas akademika kampus secara luring dan daring.
Rektor UNU Pasuruan Abu Amar Bustomi menegaskan, bahwa demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat sebagai aktivitas yang salah dalam demokratisasi. Untuk itu, demonstrasi semestinya tidak disertai dengan kekerasan dan penjarahan.
“Semangat perubahan tidak boleh mengorbankan persatuan. Keberanian harus dibingkai nilai kemanusiaan dan semangat keutuhan bangsa,” ujar mantan ketua Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Negeri Malang (UM) tersebut.
Doktor Ilmu Sosial itu juga menghimbau kepada pemerintah, agar mendengarkan suara rakyat yang disuarakan melalui demonstrasi. Sebab suara rakyat adalah amanah sehingga harus didengar dengan hati yang jernih.
“Kami mengajak generasi muda untuk tetap menjaga sikap arif dan bijak dalam menyampaikan aspirasi. UNU berada di jalur yang mengedepankan dialog, musyawarah, dan solusi konstruktif,” imbuhnya.
“Dalam kesempatan ini mari kita mempererat kebersamaan. Meningkatkan optimisme bahwa bangsa kita akan semakin dewasa dalam berdemokrasi. Semoga Allah mewujudkan bangsa dan Negara Indonesia yang lebih baik,” pungkas ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Kabupaten Pasuruan itu.
Untuk diketahui, liputan narasi.tv menduga ada upaya untuk memperkeruh demonstrasi agar berjalan ricuh. Hal senada juga dirilis dalam editorial tempodotco, agar masyarakat perlu mewaspadai pihak yang ingin memancing di air keruh. Sebagaimana rentetan kerusuhan dan penjarahan yang terlihat sistematis dan terkoordinasi.
Penulis: Makhfud Syawaludin
- Penulis: Makhfud Syawaludin
Saat ini belum ada komentar