Ziarah Muassis NU Pasuruan 2022 dan Kisah KH Abdurrohman
Follow Channel WhatsApp NU Pasuruan untuk mendapatkan update terbaru seputar NU di Kabupaten Pasuruan.
Pohjentrek, NU Pasuruan
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan menggelar Ziarah Muassis NU Pasuruan, Kamis (10/02/2022). Kegiatan itu dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-99 NU.
Ketua Panitia Harlah ke-99 NU KH Saiful Anam Chalim menyampaikan, terdapat empat tempat dalam ziarah kali ini.
Dimulai dari Maqbaroh Masyayikh Sidogiri, Maqbaroh Masyayikh Pondok Pesantren Podokaton di Gondangwetan, Maqbaroh KH Abdurrohman, dan Mbah Hamid Pasuruan.
“Mencari barakah dan memperkuat sanad perjuangan dari para muassis NU Pasuruan,” imbuhnya kepada NU Pasuruan, Senin (14/02/2022).
Dirinya juga menjelaskan tentang KH Abdurrohman yang dimakamkan di Bugul Kidul Kota Pasuruan yang pernah menjadi Rais Syuriyah PCNU Pasuruan.
“Banyak yang belum tahu. Terlebih sekarang sudah terpisah antara PCNU Kota dengan PCNU Kabupaten Pasuruan, imbuh Sekretaris PCNU Kabupaten Pasuruan itu.
Sementara itu, KH Achmad Ridlwan Cholil menceritakan, Mbah KH Abdurrohman pernah diminta oleh Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari sebagai kepala Mahkamah Tinggi Islam pada masa Penjajahan Jepang.
“Saat Beliau mulai gerah, minta pulang ke Pasuruan. Saat di Kereta Beliau wafat. Namun Mbah Nyai Khodijah diminta petugas kereta untuk mengatakan tidur. Karena kalau diketahui meninggal, akan diturunkan paksa oleh Pasukan Jepang,” jelas Ketua Yayasan 1926 itu, Kamis (10/02/2022).
Untuk diketahui, kegiatan itu diikuti oleh Harian Syuriyah, Harian Tanfidziyah, Ketua Lembaga PCNU, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Badan Otonom (Banom), dan Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se PCNU Kabupaten Pasuruan.
Penulis: Makhfud Syawaludin
Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan
Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.