Breaking News
light_mode

Sering Merasa Susah Khusyu Dalam Salat. Yuk Pahami Kiat-Kiat Agar Bisa Khusyu’ Dalam Salat.

  • calendar_month Sel, 22 Sep 2020
  • visibility 119
  • comment 0 komentar
Salat merupakan cerminan bagaimana akhlak seorang muslim ketika bergaul berinteraksi dengan yang maha kuasa. Muslim yang hakiki tentu sangat memperhatikan betul bagaimana layaknya bersikap sopan kepada sang Khaliq. Oleh karena itu pantaslah Allah Swt berfirman:
{قَدْ أَفْلَحَ المؤمنون الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ} [المؤمنون: 221]
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya. (Q.S al-Mu’minun:221).
Dari ayat ini bisa dipahami bahwa meninggalkan khusyu dalam salat itu menunjukkan tidak ada keberuntungan dalam diri seseorang.
Fenomena salat tidak khusyu sudah diramal jauh oleh Baginda Nabi Muhammad Saw. Beliau bersabda:
لأحدِّثنَّكَ بأوَّلِ عِلْمٍ يُرفَعُ منَ النَّاسِ الخُشُوعُ يُوْشِكُ أَنْ تَدْخُلَ مَسْجِدَ جَمَاعَةٍ فَلَا تَرَى فِيْهِ رَجُلًا خَاشِعًا
“Aku sampaikan padamu bahwa Pertama kali hal yang akan diangkat dari manusia adalah khusyu’. Engkau memasuki masjid yang sedang melaksanakan salat jamaah, hampir-hampir saja engkau melihat tidak ada satu orangpun yang salatnya khusyu” (HR. Tirmidzi 2653).
Fenomena demikian terjadi seperti sekarang dimana orang-orang merasa cukup dengan mengerjakan yang harus dilakukan dan meninggalkan hal yang afdal atau lebih utama. Alangkah ruginya salat jika tidak diimbangi dengan khusyu’. Bahkan salat dengan tidak serius menandakan bahwa keberkahan akan menjauh dari dirinya. Hal ini sebagaimana Nabi Saw beliau bersabda: “Orang yang menyepelekan salatnya, maka Allah Swt akan menyepelekannya”. Oleh karena itu tidak ada pondasi salat serta tanda bahwa salat seseorang diterima kecuali dengan memperbanyak khusyu’ di dalam salat. Khusyu’ sendiri pada dasarnya adalah hadirnya hati seorang yang salat bahwa dia sedang beribadah menghadap yang kuasa. Menundukkan diri dan memfokuskan hati kepada pencipta semesta. Namun khusyu’nya hati tidak mungkin terwujud kecuali dibarengi dengan khusyu’nya anggota badan.

Beberapa hal yang bisa dilakukan seseorang untuk mendapatkan kekhusyuan adalah dengan tidak berbicara dalam hatinya serta menjauhi perkara-perkara yang bersifat duniawi. Diriwayatkan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra bahwasanya ketika waktu salat telah tiba, wajah beliau sesekali menguning dan sesekali menghijau. Beliau berkata: “aku telah diberi amanah (berupa salat) yang ditolak oleh langit, bumi dan gunung. Aku tidak mengetahui apakah amanah itu aku tunaikan dengan baik atau buruk”.
Di samping itu beberapa hal yang bisa membantu khusyu adalah dengan melihat tempat sujud ketika berdiri dan melihat pangkuannya ketika ia duduk. Imam Malik mengatakan bahwa kekhusyuan seseorang bisa didapat dengan melihat lurus arah wajahnya. Terdapat riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah Saw dan Khulafa’urrasyidin ketika sedang salat selalu menudukkan pandanganya khawatir melihat perkara yang dapat memalingkan salatnya. Terlebih agar bisa khusyu’ dalam salat, janganlah seseorang menengadahkan pandangan ke langit, Sebab Nabi Saw bersabda: “Hendaknya orang-orang itu menghentikan perbuatannya menengadahkan pandangan ke langit ketika shalat, atau jika tidak, niscaya tercungkillah mata mereka” (HR. Bukhari 750).
Cara lain agar bisa khusyu’ adalah dengan mengerjakan salat di dekat mihrab agar pandangan tidak teralihkan dan terhindar dari terganggu orang-orang yang lewat, karena ada hadis riwayat Hisyam bin ‘Urwah dari Aisyah ra bahwasanya Nabi Saw bersabda: “Dekatlah kamu dengan kiblat ketika salat”. (HR. Abi Ya’la 4387). Jika tidak memungkinkan untuk mendekatkan diri ke mihrab, maka bisa bertumpu mendekat pada dinding atau tiang.
Khusyu juga bisa dibantu dengan tidak mengenakan baju yang membuat lalai. Sebaiknya menggunakan baju berwarna putih. “Hisyam bin Urwah meriwayatkan dari Aisyah ra, beliau berkata: Rasulullah Saw salat dengan memakai gamis yang ada gambar-gambar, maka beliau bersabda: Gamis ini telah membuatku lalai Pergilah dengan membawa gamis ini dan bawakan untukku kain ambijaniyah (polos) dari Abu Jahm”. (HR. Bukhari 752)
Termasuk dari khusyu’ adalah tidak menaruh surban terlalu panjang di pundaknya sehingga menggangu gerakan salat. Tidak menyingsingkan lengan bajunya, tidak banyak bergerak dan menoleh serta tidak menyengaja melakukan sesuatu yang boleh dilakukan ketika salat. Tidak menggunakan penutup wajah, karena memang hal tersebut dimakruhkan.
Marilah kita lebih memerhatikan lagi aktifitas salat kita sehari-hari. Jangan sampai kita baru salat dengan khusyu ketika kita sedang terhimpit, sedang tertimpa sesuatu yang sulit. Lalu dalam kondisi lapang, kita menyepelekan salat. Marilah kita jadikan salat kita sebagai penghapus dosa-dosa harian yang sering dilakukan. Kita jadikan salat sebagai tabungan amal akhirat kelak. Rasulullah Saw bersabda:
ما مِنَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلاةٌ مَكْتُوبَةٌ فيُحْسِنُ وُضُوءَها وخُشُوعَها ورُكُوعَها، إلَّا كانَتْ كَفَّارَةً لِما قَبْلَها مِنَ الذُّنُوبِ ما لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً
Tidak ada bagi seorang muslim yang mengerjakan salat maktubah dengan berwudu secara sempurna, melaksanakan salat dengan khusyu kecuali dia mendapatkan penghapusan dosa-dosa di antara salat sebelumnya selama bukan dosa besar (HR. Muslim 228)
  • Penulis: NU Pasuruan

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Amalan di Bulan Muharram yang Cocok Untuk Milenial

    Amalan di Bulan Muharram yang Cocok Untuk Milenial

    • calendar_month Jum, 29 Jul 2022
    • visibility 199
    • 0Komentar

    Sebentar lagi kita akan memasuki tahun baru hijriyah. Dimana bulan pertama dalam kelender hijriyah adalah bulan Muharram. Allah telah menjadikan bulan Muharram sebagai bulan yang mulia dan menjadikannya sebagai salah satu dari empat bulan haram (yang disucikan). إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثۡنَا عَشَرَ شَهۡرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوۡمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ مِنۡهَآ أَرۡبَعَةٌ حُرُمٌ […]

  • Manut Kiai, PAC IPNU-IPPNU Sukorejo Ikhtiar Lahir Batin Cegah Covid-19

    • calendar_month Sab, 28 Mar 2020
    • visibility 87
    • 0Komentar

    Dewan Koordinasi Anak Cabang (DKAC) Corps Brigade Pembangunan (CBP) dan Korp Pelajar Putri (KPP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Sukorejo, terlibat aktif dalam upaya pencegahan covid-19, baik dalam usaha lahir dan batin. Pertama, dimulai pada tanggal 28 Maret 2020 dengan titik awal penyemprotan disinfektan dari Pondok Pesantren […]

  • Ketua NU Pasuruan Jelaskan Makna Santri

    Ketua NU Pasuruan Jelaskan Makna Santri

    • calendar_month Sel, 24 Okt 2023
    • visibility 272
    • 0Komentar

    Phojentrek, NU Pasuruan Istilah santri biasanya dinisbatkan kepada mereka yang tengah menimba ilmu agama Islam di sebuah tempat bernama pesantren. Santri juga bisa diartikan sebagai orang yang beribadat dengan sungguh-sungguh Mennggapi hal tersebut Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan KH Imron Mutamkkin menjelaskan tiga makna santri menurut ulama Pasuruan. Hal itu disampaikan pada […]

  • Berikut Dua Tugas Guru Menurut KH Imron Mutamakkin

    Berikut Dua Tugas Guru Menurut KH Imron Mutamakkin

    • calendar_month Sen, 2 Des 2024
    • visibility 420
    • 0Komentar

    Pohjentrek, NU Pasuruan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan KH Imron Mutamakkin mengatakan, tugas utama seorang guru bukan hanya mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi juga mengajak murid untuk mencintai ilmu. Hal itu diungkapkan pada saat Bimtek Pengembangan Menejemen Madrasah Diniyah di rumah inovasi LP Ma’arif NU Kabupaten Pasuruan, Ahad (1/12/2024). “Terus ajak murid muridmu […]

  • Gelar Daurah, LFNU Pasuruan Kembangkan Metode Nailul Wathor Karya Kiai Asrori Winongan

    Gelar Daurah, LFNU Pasuruan Kembangkan Metode Nailul Wathor Karya Kiai Asrori Winongan

    • calendar_month Sel, 29 Mar 2022
    • visibility 132
    • 0Komentar

    Pohjentrek, NU PasuruanLembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) dan Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU Kabupaten Pasuruan menggelar kegiatan Daurah Falakiyah di Ruang Rapat PCNU setempat, Kecamatan Pohjentrek, Ahad (27/03/2022). Sekretaris LFNU Ustadz M Rusdi menyampaikan, tujuan kegiatan adalah untuk melatih kader falak tingkat dasar. Sehingga menguasai konsep hingga mempraktikkan cara menghitung waktu sholat dan arah kiblat. […]

  • Keutamaan Shalat Dhuha

    Keutamaan Shalat Dhuha

    • calendar_month Rab, 18 Mei 2022
    • visibility 337
    • 0Komentar

    Shalat dhuha adalah shalat sunah yang dikerjakan di pagj hari yakni ketika waktu matahari terbit setinggi tombak hingga waktu zawal atau menjelang shalat bhuhur.Biasanya sejumlah sekolah atau madrasah menyelenggarakan sholat dhuha berjamaah di musholla atau masjid milik sekolah. Shalat dluha memiliki beberapa fadilah atau keutamaan yang pertama adalah mengikuti sunah Rasulullah SAW sebagaimana berwasiat kepada […]

expand_less

Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca