Breaking News
light_mode

Mencari Ilmu

  • calendar_month Rab, 23 Agu 2017
  • visibility 150
  • comment 0 komentar

Oleh : KH Fahrurozi (Wakil Sekretaris PWNU Jatim )

Mencari ilmu wajib bagi setiap muslim dan muslimat sejak lahir hingga keliang lahat. Ilmu yang wajib diketahui pertama adalah tentang ilmu Keesaan Allah yaitu tauhid.

“Orang beribadah tapi tidak punya ilmu maka lebih baik dari pada orang tidur tapi berilmu,” kata KH Fahrurozi, Wakil Sekretaris PWNU Jatim, di mimbar Jumat Masjid Al-Akbar Surbaya, pekan lalu.

Seorang yang mencari ilmu tentu ada etika yang harus dilakukan agar mendapatkan ilmu yang manfaat. Kiai Fahrurozi menguraikan tentang adab mencari ilmu menurut Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari, Pendiri NU.

Pertama, bagi para santri atau pelajar hendaknya kalian menyucikan hati dari dengki, sombong dan bohong, sebelum memulai belajar. Karena hati tempat cahaya yang diberikan oleh Allah.

Imam Syafi’i mengatakan kepada gurunya Imam Malik. Aku mengadu kepada guruku Imam Baqi. Bahwa aku sulit menghafalkan. Lalu gurunya memberi petunjukan agar aku meninggalkan maksiat.”Ilmu itu adalah cahaya dan cahaya Allah tidak diberikan kepada orang yg hati kotor,” kata Kiai Fahrurrozi.

Kedua, memperbaiki niat. Mencari ilmu hendaknya semata-mata ingin Ridho Allah dan ingin mengamalkan ilmu. Hadis Ibnu Majah mengatakan barang siapa mencari ilmu dengan tujuan dia menyombongkan diri, agar dia bisa dikenal. Kata Rasulullah orang seperti ini akan masuk neraka.

Ketiga, Mencarilah ilmu di waktu muda, karena waktu muda adalah waktu yang istimewa. seorang anak adam nanti akan ditanya umurmu dihabiskan di mana dan masa muda mu dihabiskan di mana. Tapi mencari ilmu tidak ada batasan, tidak ada kata terlambat. Banyak ulama yang belajar di masa tua.

Keempat, Bersikap hidup sederhana, tidak ada kata berfoya-foya. Imam Syafi’i mengatakan tidak akan sukse orang yang mencari ilmu dengan gaya hidup glamor. Contohnya Imam Syafii saat mencari ilmu hidup sederhana, sering kali menahan lapar. Maka darinya ekonomi bukan menjadi alasan untuk tidak menuntut ilmu.

Kelima, membagi waktunya. Keenam bagi para pencari ilmu kurangi makan dan minum. Kalau terlalu banyak makan akan sulit konsentrasi. Ketujuh, Melatih diri dengan menjauhi barang yang subhat.

Itulah sikap wirai. Agar tidak jatuh. Pastikan makanan yang halal. Makanan itu akan menjadi darah dan menjadi daging. Kedelapan, jangan banyak tidur. “Kalau usia kita 63 tahun dan tidur 8 jam maka usia kita 20 tahun untuk tidur,” pungkasnya. (nuo)

  • Penulis: NU Pasuruan
Tags

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Bersama Hadapi Covid-19, LAZISNU Kab. Pasuruan Bantu Pekerja Loundry Sekitar Pondok Pesantren

    Bersama Hadapi Covid-19, LAZISNU Kab. Pasuruan Bantu Pekerja Loundry Sekitar Pondok Pesantren

    • calendar_month Kam, 21 Mei 2020
    • visibility 116
    • 0Komentar

    Masa pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, membuat dampak yang signifikan dalam segala sektor kehidupan. Bukan hanya dampak pendidikan dan sosial, dalam segi ekonomi pun sangat terdampak. Hal ini juga yang dialami para pekerja laudry yang berada di sekitar Pondok Pesantren yang berada di Kabupaten Pasuruan. Tepatnya sudah hampir 3 bulan sejak para santri dipulangkan […]

  • Gelar Rakor, NU Peduli Siaga Bencana di Kabupaten Pasuruan

    Gelar Rakor, NU Peduli Siaga Bencana di Kabupaten Pasuruan

    • calendar_month Kam, 22 Agu 2024
    • visibility 268
    • 0Komentar

    Pohjentrek, NU Pasuruan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan menggelar Rapat Kordinasi (Rakor) bersama NU Peduli di ruang rapat PCNU Kabupaten Pasuruan, (21/08/2024). Dalam rakor tersebut NU Peduli akan mengedukasi dan membantu warga yang terdampak bencana kekeringan lima kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan KH Imron Mutamakkin mengatakan, peran NU bukan hanya […]

  • PCNU Kab. Pasuruan Kembali Bantu Warga Terdampak Banjir

    PCNU Kab. Pasuruan Kembali Bantu Warga Terdampak Banjir

    • calendar_month Sel, 18 Jan 2022
    • visibility 102
    • 0Komentar

    Rejoso, NU PasuruanPengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan kembali salurkan bantuan terdampak banjir di Kecamatan Rejoso, Senin (17/01/2022). Koordinator NU Peduli Kabupaten Pasuruan H Muhammad Nawawi menyampaikan, bantuan kali ini berupa logistik untuk dapur umum dan paket nasi bungkus. “Ada 6 dusun yang dikirimi nasi bungkus. Total sekitar 1300 Kepala Keluarga,” imbuhnya kepada NU […]

  • ISNU Pasuruan Siapkan Duta Budaya dan Pariwisata Religi di Jawa Timur

    ISNU Pasuruan Siapkan Duta Budaya dan Pariwisata Religi di Jawa Timur

    • calendar_month Jum, 22 Nov 2024
    • visibility 409
    • 0Komentar

    Pohjentrek, NU Pasuruan Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur menggelar workshop dalam rangka generasi muda NU menjadi duta budaya dan pariwisata religi di Alienta Hotel Kota Malang. Merespon hal tersebut Pimpinan Cabang (PC) ISNU Kabupaten Pasuruan menyiapkan empat delegasi untuk menjadi duta budaya dan pariwisata di Kabupaten Pasuruan dan Jawa Timur. […]

  • Perkuat Pengelolaan Masjid, LTM NU Pasuruan Rutin Gelar Sambang Masjid

    • calendar_month Ming, 23 Sep 2018
    • visibility 106
    • 2Komentar

    Berlanjut, Roadshow Sambang Masjid (Silaturrohim, Koordinasi, dan Konsolidasi Pengurus Masjid) Pengurus Cabang Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (PC LTM NU) Kabupaten Pasuruan sukses digelar di Masjid Baitul Muttaqin Desa Areng-Areng Sambisirah Kecamatan Woborejo, Ahad (23/9/2018). Dalam kegiatan tersebut, Mundir Muslih menekankan tiga hal utama dalam mewujudkan pengelolaan Manajemen Masjid yang Baik. “Adanya legalitas tanah masjid […]

  • Jaga Tradisi & Identitas Masjid NU, LTM PCNU Kab. Pasuruan dan Bangil Siapkan 1700 Piagam

    Jaga Tradisi & Identitas Masjid NU, LTM PCNU Kab. Pasuruan dan Bangil Siapkan 1700 Piagam

    • calendar_month Kam, 13 Agu 2020
    • visibility 234
    • 0Komentar

    Dalam upaya memberikan apresiasi dan memperkuat identitas Masjid Nahdliyin, Pengurus Cabang Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Kabupaten Pasuruan melaunching Piagam Masjid Nahdliyin. Sebanyak 1200 Piagam untuk wilayah LTM PCNU Kabupaten Pasuruan dan 500 Piagam untuk wilayah LTM PCNU Bangil telah disiapkan. “Sebagai penguat identitas lembaga yang selama ini dengan istiqoma dan konsisten mengamalkan, melestarikan […]

expand_less

Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca