Breaking News
light_mode

Tutup Rakornas 3 Lesbumi, Kiai Said Cerita Syair Pujian & Permintaan Maaf Kaab bin Zuhair

  • calendar_month Sen, 8 Jul 2019
  • visibility 21
  • comment 0 komentar

KH Said Aqil Siradj, Ketua Tanfidziyah PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersyair, yakni saat menggali parit di tengah perang Khandaq.

“Dengan syair yang dibacakan nabi timbullah rasa semangat dan bangkit untuk mempertahankan kota madinah dari serangan musuh,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam penutupan Rakornas 3 LESBUMI PBNU yang digelar pada tanggal 3-5 Juli 2019 di Taman Candra Wilwatikta Kabupaten Pasuruan.

“Akhirnya, para sahabatpun berlomba-lomba untuk bersholawat memuji Nabi dengan syair yang sangat indah. Salah satunya yang terkenal adalah syair qasidah Kaab bin Zuhair bin Abi Salma,” imbuh sahabat Gus Dur tersebut.

Lebih lanjut, Kiai Said, sapaan akrabnya, juga menceritakan terkait proses pembuatan syair pujian dan permohonan maaf dari Kaab bin Zuhair bin Abi Salma. Kaab pernah menghina Nabi dengan syair-syairnya, sehingga beberapa sahabat merasa geram terhadapnya. Lama kelamaan Kaab pun mendengar bahwa dia menjadi incaran dan akan dibunuh. Karena ketakutan akhirnya dia pergi ke Madinah dengan sembunyi-sembunyi.

“Akhirnya dia menghadap Rasul dengan wajah ditutupi sorban merah. Dan Kaab berkata ‘Muhammad saya dengar kamu dicacaci maki oleh Kaab dan saya dengar para sahabat-sahabatmu mencarinya dan akan membunuhnya. Kalau misalkan dia datang kesini akankah kamu memaafkannya?’ ‘Ya’, jawab Muhammad. Lanjut Kaab bertanya ‘Terus kalau dia masuk islam akankah diterima?’ ‘Ya’, jawab lagi Muhammad. Tiba-tiba dibukalah sorbannya. Kaab berkata ‘saya Kaab Ya Muhammad, terserah diapakan saja diriku ini saya pasrah.’ Muhammad tersenyum. Akhirnya Kaab pun masuk Islam dan melantunkan sebuah syair pujian dan permohonan maaf yang sangat indah”, ujar Alumnus Universitas King Abdul Aziz Arab Saudi tersebut.

“Nabi Muhammad senang dipuji-puji oleh Kaab, malahan beliau memberi Kaab selimut lurik-lurik sebagai kenang-kenangan karena dia telah memuji nabi. Selimut lurik-lurik jika dibahasa arabkan yaitu burdah yang sekarang masih tersimpan utuh di Istanbul Turki. Inilah munculnya Qasidatul burdah, Qasidah untuk memuji-muji Nabi Muhammad. Qasidatul burdah yang terkenal ada azimahnya yaitu karangan syekh abu abdillah Muhammad Albusiry”, pungkas Guru Besar Ilmu Tasawwuf tersebut. (Fahri/Makhfud).

  • Penulis: NU Pasuruan

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • UAS di Bulan Ramadhan, Mahasiswa STAIS Pasuruan Tetap Semangat

    • calendar_month Rab, 30 Mei 2018
    • visibility 12
    • 0Komentar

    Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) Sekolah tinggi Agama Islam Shalahuddin (STAIS) Pasuruan di Bulan Ramadhan, Mahasiswa tetap semangat dan serius dalam mengerjakan soal ujian tersebut. “Puasa tak pernah menghentikan semangat juang dan niat menuntut ilmu. Begitu juga saat menyelesaikan Ujian Akhir Semester ini”, ujar M. Nur Holis selaku Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) usai […]

  • Lawan Pelecehan dan Kekerasan Seksual, KOPRI Pasuruan Gelar Kajian Bersama Founder Feministic.id

    Lawan Pelecehan dan Kekerasan Seksual, KOPRI Pasuruan Gelar Kajian Bersama Founder Feministic.id

    • calendar_month Ming, 31 Jul 2022
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Gondangwetan, NU Pasuruan Pengurus Cabang (PC) Korps PMII Puteri (KOPRI) Pasuruan mengelar Kajian Rutin untuk meningkatkan kapasitas kader secara online via Google Meet. Kali ini, Kamis (28/7/2022), mengambil tema “Relasi Kuasa dalam Kekerasan Seksual”. Koordinator Bidang Kaderisasi Kopri Rohmatun Syakinah menuturkan, latar belakang pemilihan tema kajian. Bahwa dari banyaknya kasus kekerasan seksual, banyak disebabkan ketimpangan […]

  • Ponpes Ngalah Gelar Pengajian Bandongan Live Streaming on Youtube

    Ponpes Ngalah Gelar Pengajian Bandongan Live Streaming on Youtube

    • calendar_month Sen, 3 Jan 2022
    • visibility 50
    • 0Komentar

    Purwosari, NU PasuruanPondok Pesantren (Ponpes) Ngalah Desa Sengonagung Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan meluncurkan Program Ngluru Ilmu Soko Ngaji Kilatan (NUKILAN). Kegiatan itu berbentuk Pengajian Bandongan live streaming on channel youtube Ngalah TV. Koordinator Pendidikan Pusat Ponpes Ngalah Ustadz Alfandi Jaelani, bersyukur pelaksanaa kegiatan perdana pada hari Sabtu (01/01/2022) kemarin berjalan dengan lancar. Apalagi sudah ditonton […]

  • Bersama BPBD, LPBINU Pasuruan Tingkatkan Kapasitas Warga Hadapi Bencana

    Bersama BPBD, LPBINU Pasuruan Tingkatkan Kapasitas Warga Hadapi Bencana

    • calendar_month Sen, 22 Agu 2022
    • visibility 24
    • 0Komentar

    Rejoso, NU Pasuruan Lembaga Penangulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Pasuruan istiqomah membantu masyarakat terdampak bencana. Kali ini, memberikan peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi adanya bencana. Untuk itu, Pengurus Cabang (PC) LPBINU bersinergi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan dalam pelaksanaan kegiatan ‘Sosialisasi Antisipasi Bencana’. Wakil Ketua PC LPBINU […]

  • Tim KOIN NU Maslahat Rejoso Peduli Korban Angin Puting Beliung

    • calendar_month Jum, 13 Mar 2020
    • visibility 11
    • 0Komentar

    Tim KOIN NU Maslahat Rejoso terdiri dari Fatayat, Muslimat, dan MWCNU Rejoso, kali ini menyalurkan bantuan kepada korban angin puting beliung, Kamis, 12 Maret 2020. Neng Laily Qomariah, ketua Fatayat NU Rejoso, menjelaskan bahwa tim KOIN NU Maslahat Rejoso yang selama istiqomah sejak 2017 membantu korban banjir masyarakat rejoso, kali ini juga membantu korban angin […]

  • KH. M. Sholeh Bahruddin: Dimana ada kelebihan, disitulah ada kekurangan

    • calendar_month Sen, 21 Jan 2019
    • visibility 29
    • 0Komentar

    KH. M. Sholeh Bahruddin, pengasuh Pondok Pesantren Ngalah Purwosari Kabupaten Pasuruan, kembali menegaskan bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Oleh karena itu, sesama manusia harus saling tolong menolong. “Tidak ada manusia yang sempurna. Semua punya kekurangan,” ujarnya saat memberikan Mauidhotul Hasanah dalam kegiatan Seninan, di Masjid Aminah Kompleks Pondok Pesantren Ngalah Purwosari, Senin (21/1/2019). “Dimana […]

expand_less

Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca