Breaking News
light_mode

Bersyukur atas Nikmat Lisan

  • calendar_month Ming, 9 Mei 2021
  • visibility 228
  • comment 0 komentar

Di antara semua anggota badan itu yang paling krusial adalah lisan. Lisan merupakan perangkat di dalam tubuh manusia yang bisa menimbulkan manfaat, namun sekaligus mudarat yang besar bila tak benar penggunaannya. Karena itu ada pepatah mengatakan, mulutmu adalah harimaumu

Sebuah perumpamaan yang menegaskan kekuatan dan kebuasan mulut berucap. Bisa saja dengan perkataaan yang keluar dari mulut dapat menolong dari serangan orang atau akan membunu diri sendir atas kesalahan ucapkan yang keluar. Melalui kata-kata, seseorang bisa menolong orang lain. Dan lewat kata-kata pula seseorang bisa menimbulkan kerugian tak hanya bagi dirinya sendiri tapi juga bagi orang lain.

Manusia dikarunia akal sehat, agar ia berpikir terhadap setiap yang ia lakukan atau ucapkan. Berpikir tentang nilai kebaikan dalam kata-kata yang akan kita ucapkan, juga dampak yang bakal timbul setelah ucapan itu dilontarkan. Ini penting dicatat supaya kesalahan tak berlipat ganda karena lisan manusia yang tak terjaga. Allah SWT telah menegaskan atas berucap haruslah benar dan itu juga bentuk ketakwaan kepada Allah SWT.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenengan yang besar. (QS Al-Ahzab : 70-71)

Karena saking krusialnya, bahkan ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah berisi hanya memberi dua pilihan terkait fungsi lisan: untuk berkata yang baik atau diam saja.

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَــقُلْ خَـيْرًا أَوْ لِيَـصـمُــتْ

Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam

Dalam hadist ini Rasulullah mendahuluinya dengan mengungkapkan keimanan seseorang kepada Allah dan hari Akhir dikaitkan dengan pentingnya menjaga lisan. Keimanan adalah hal mendasar bagi umat Islam. Ini menunjukkan bahwa urusan lisan bukan urusan main-main. Supaya manusia hati-hati menggunakannya, karena efeknya sangat luar biasa, berapa banyak orang yang hancur gara gara mulutnya tak diatur, hubungan persaudaraan pecah gara-gara lisannya tak terarah, jabatan tersingkir gara-gara omongan yang tidak dipikir.

Kenapa dihubungkan dengan keimanan kepada Allah dan hari akhirat? Hal ini tentang pesan bahwa segala ucapan yang keluarkan manusia sejatinya selalu dalam pengawasan Allah. Ucapan itu juga mengandung pertanggungjawaban, bukan hanya di dunia melainkan di akhirat pula. Orang yang berbicara sembrono, tanpa mempertimbangkan dampak buruknya, mengindikasikan pengabaian terhadap keyakinan bahwa Allah selalu hadir menyaksikan dan hari pembalasan pasti akan datang. Allah juga mengutus malaikat khusus untuk mengawasi setiap ucapan kita.

KH Mujib Imron dalam ceramahnya beliau menegaskan untuk bersyukur dengan memperbanyak mengucapkan hamdalah, rahasia hamdalah ini memiliki banyak keistimewaan dan fadhilah. Hamdalah merupakan simbol seorang hamba yang selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Seorang mukmin yang bersyukur, tidak akan membiarkan lisannya malang melintang tanpa batas. Ia sadar bahwa setiap kata yang terucap dan setiap kalimat yang tersampaikan akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah kelak di hari kemudian.

Hamba yang bersyukur kepada Allah ialah hamba yang mampu menggunakan lisannya dengan baik, saling menasehati antara sesama muslim dan memanfaatkannya untuk berdzikir. Allah cinta kepada hamba-hamba-Nya yang senantiasa memuji-Nya.

Apabila seseorang mengucapkan tahmid-hamdalah akan dituliskan 30 kebaikan dan dihapuskannya 30 kesalahan. Rasul SAW telah bersabda:

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ اصْطَفَى مِنْ الْكَلَامِ أَرْبَعًا سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ قَالَ وَمَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ كُتِبَتْ لَهُ بِهَا عِشْرُونَ حَسَنَةً وَحُطَّ عَنْهُ عِشْرُونَ سَيِّئَةً وَمَنْ قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ فَمِثْلُ ذَلِكَ وَمَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَمِثْلُ ذَلِكَ وَمَنْ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ مِنْ قِبَلِ نَفْسِهِ كُتِبَ لَهُ بِهَا ثَلَاثُونَ حَسَنَةً وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا ثَلَاثُونَ سَيِّئَةً

Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah memilih empat perkataan, yaitu subhanallah, alhamdulillah, laa ilaaha ilallah, dan allahu akbar. Barangsiapa mengucapkan “Subhanallah” maka akan dituliskan untuknya dua puluh kebaikan dan dihapuskan darinya dua puluh kesalahan. Barangsiapa mengucapkan “Allahu Akbar” maka akan dituliskan untuknya seperti itu pula. Barangsiapa mengucapkan “Laa ilaaha illallah” maka akan dituliskan untuknya seperti itu pula Dan barangsiapa mengucapkan “Alhamdulillahi Rabbil alamin” dari dalam hatinya, maka akan dituliskan untuknya tiga puluh kebaikan dan dihapuskan darinya tiga puluh kesalahan.” (HR. Ahmad)

الْحَمْدُ لِلَّهِ adalah sebaik-baiknya doa. Yang mana sebaik-baik dzikir adalah lailahaillah, sebagaimana disebutkan dalam hadist Nabi Muhammad SAW

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَفْضَلُ الدُّعَاءِ الْحَمْدُ لِلَّهِ

Dari Jabir bin Abdillah RA, beliau berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, Dzikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallah dan doa yang paling utama adalah Alhamdulillah ( HR. Tirmidzi).

Gus Mujib yang juga aktif sebagai wakil bupati Pasuruan itu menambahkan, bahwasanya Manusia pertama yang akan masuk surga adalah manusia yang banyak membaca hamdalah .

أول من يدعى إلى الجنة الحمادون الذين يحمدون الله على السراء والضراء

Manusia yang pertama kali akan dipanggil masuk ke dalam surga adalah Al-Hammadun. Yaitu orang-orang yang senantiasa membaca Alhamdulillah dalam kondisi susah maupun senang.

Syukur nikmat dengan mengucap hamdalah adalah bentuk sopan-santun dan akhlak kita kepada Allah SWT. Jangan bersikap kufur dengan selalu meratapi apa yang sudah dimiliki, karena hal tersebut merupakan sebuah bentuk kelancangan kepada Allah. Ada penjelasan yang unik dari Kiai Sholeh Darat. Atas keutamaan dan kemuliaan bacaan hamdalah yang terkutip didalam kitab beliau

I’lamWeruha sira kabeh mukallaf! Setuhune kalimah Alhamdulillah iku kalimah kang mulya lan agung faḍilahe maka wajib arep angereksa ing iki kalimah aja kasi den muqabalah-aken maring barang kang maksiat utawa barang kang ina mungguh syara’.

ketahuilah kalian semua orang mukallaf! Sesungguhnya kalimat Alhamdulilah itu merupakan kalimah yang mulia dan agung faḍilah-nya. Maka wajib untuk menjaga kalimah ini, jangan sampai di-muqabalah-kan (dibandingkan) dengan sesuatu yang maksiat atau sesuatu yang hina menurut syara’.

Kiai sholeh darat menegaskan atas kalimah mulia dan banyak fadhilah nya yakni hamdalah haruslah dijaga dengan tidak juga digunakan pada hal yang salah. Selain itu Kiai Sholeh Darat juga mencantumkan hikayat seseorang yang harus bertaubat selama 30 tahun karena salah dalam mengucapkan ‘Alhamdulillah’. Hikayat yang tertulis dengan bahasa Jawa dan huruf pegon.

Berkatalah seorang murid kepada Syaikh Sirriy as-Saqaṭi, “Bagaimana caraku menjaga kalimah (Alhamdulillah) ini?” Beliau menjawab: “Saya sudah 30 tahun bertaubat kepada Allah karena meminta ampunan atas ucapanku yang berupa Alhamdulillah”. Lalu murid itu berkata: “Bagaimana bisa seperti itu?” Syaikh Sirriy as-Saqaṭi menjawab, “Suatu hari di Baghdad ada kebakaran. Semua rumah dan toko penduduk terbakar.

Lalu ada seseorang yang mengabariku bahwa tokoku tidak terbakar, maka aku mengucapkan Alhamdulillah. Hal itu berarti aku merasa gembira karena tokoku tidak terbakar, sedangkan toko semua orang telah terbakar.Padahal. salah satu dari hak-hak orang yang ahli agama dan menjaga marwahnya adalah tidak gembira karena tokonya selamat, sedangkan toko semua orang telah terbakar. Maka dari itulah aku beristighfar selama 30 tahun dari dosa tersebut.”

Hikayat di atas telah memberi kita pelajaran bahwa berbuat baik sekalipun harus mempertimbangkan tempat dan keadaan. Manusia memang harus mengikuti aturan agama, namun bukan berarti dia boleh mengesampingkan etika terhadap sesama manusia. Sehingga mengucapkan hamdalah dan bergembira saat orang lain menderita, ditetapkan sebagai dosa.

Penulis: M Najich Syamsuddini, Alumnus Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) Tebuireng Jombang dan tinggal di Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan

Editor: Muhajirin Yusuf

  • Penulis: NU Pasuruan

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Sukses, 3500 Siswa TK/RA Binaan Muslimat NU Pasuruan Ikuti Parade Manasik Haji

    • calendar_month Sel, 11 Sep 2018
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Ikatan Guru RA/TK Muslimat NU (IGRAMNU/IGTKMNU) Kecamatan Tutur, Purwodadi, Purwosari dan Sukorejo, berikan pembelajaran Rukun Islam yang Kelima kepada peserta didik melalui Parade Manasik Haji kelas kanak-kanak, Senin (10/9) di Kebon Raya Purwodadi. Kegiatan yang diikuti oleh 3500 siswa-siswi dari 90 TK/RA binaan Muslimat NU ini, dibuka langsung oleh ketua Pimpinan Cabang Muslimat NU kabupaten […]

  • Nahkoda Baru PAC GP ANSOR Tutur 2019-2020

    • calendar_month Sen, 23 Des 2019
    • visibility 31
    • 0Komentar

    Gerakan Pemuda Ansor (GP ANSOR) merupakan satu dari beberapa Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama yang harus terus bergerak, inovatif, dan terus menjaga kualitas kaderisasi. Minggu (22/12) di balai Kecamatan Tutur dilaksanakan agenda Konferensi Anak Cabang GP ANSOR Tutur. Giat tersebut dimulai sejak pagi dan digelar sangat meriah, yakni menampilkan tatanan khas di daerah yang terletak […]

  • Ngaos Ramadhan : Kajian Puasa dan Zakat untuk Tingkatkan Ketakwaan

    Ngaos Ramadhan : Kajian Puasa dan Zakat untuk Tingkatkan Ketakwaan

    • calendar_month Sen, 10 Mar 2025
    • visibility 94
    • 0Komentar

    Pohjentrek, NU Pasuruan Badan Otonom (Banom) Perempuan Nahdlatul Ulama Kabupaten Pasuruan, yang terdiri dari PC Muslimat NU,Fatayat NU, dan IPPNU Kabupaten Pasuruan, menggelar kegiatan Ngaos Ramadhan Jilid 1 dengan tema ‘Kajian Puasa dan Zakat’. Sebanyak 255 peserta mengikuti acara ini dengan penuh antusiasme di Aula Banom Perempuan Kabupaten Pasuruan pada Ahad (9/04/2025). Dalam kajian tersebut, […]

  • Tahap II, PCNU Kab. Pasuruan Salurkan Donasi untuk Korban Erupsi Semeru

    Tahap II, PCNU Kab. Pasuruan Salurkan Donasi untuk Korban Erupsi Semeru

    • calendar_month Kam, 16 Des 2021
    • visibility 28
    • 0Komentar

    Lumajang, NU PasuruanPengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan menyalurkan bantuan tahap ke dua untuk korban eruspi semeru, Kamis (16/12/2021). Donasi berupa uang tunai Rp. 88.050.000 dan logistik seperti scrop dan argo. Koordinator NU Peduli PCNU Kabupaten Pasuruan Gus H Muhammad Nawawi, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas donasi yang disalurkan kepada NU Peduli Kabupaten […]

  • Kader IPNU Gempol Raih Juara Cloud Computing 2021

    Kader IPNU Gempol Raih Juara Cloud Computing 2021

    • calendar_month Jum, 2 Apr 2021
    • visibility 25
    • 0Komentar

    Gempol, NU Kabupaten PasuruanAfrizal Alif Maulana, kader Ikatan Pelajar Putra (IPNU) Kecamatan Gempol, berhasil meraih juara ke-2 dalam Cloud Computing 2021. “Awalnya saya tidak yakin bisa mengikuti lomba tersebut hingga sampai di titik ini. Akan tetapi, kepercayaan yang diberikan dari pihak sekokah. Dukungan penuh dari keluarga. Teman-teman di IPNU IPPNU Kepulungan. Akhirnya, dimudahkan dan dilancarkan,” […]

  • Ustadz Muhlis Muslih & Ustadz H Mas’ud Salim Terpilih Pimpin MWCNU Purwodadi 2022-2027

    Ustadz Muhlis Muslih & Ustadz H Mas’ud Salim Terpilih Pimpin MWCNU Purwodadi 2022-2027

    • calendar_month Sen, 10 Jan 2022
    • visibility 134
    • 0Komentar

    Purwodadi, NU PasuruanKonferensi ke-9 Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Purwodadi telah dilaksanakan, Ahad (09/01/2022). Konferensi yang dilaksanakan di Cafe & Resto Scoopy, Desa Cowek itu menetapkan Ustadz Muhlis Muslih sebagai Rais Syuriyah dan Ustadz H Mas’ud Salim sebagai Ketua Tanfiziyah masa khidmat 2022-2027. Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten yang menjadi […]

expand_less

Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca