Breaking News
light_mode
Trending Tags

Lebih Mengenal Tokoh Sufi: Syekh Abdur Rauf Singkel

  • account_circle NU Pasuruan
  • calendar_month Rab, 6 Jul 2022
  • visibility 135
  • comment 0 komentar

Mayoritas agama di Indonesia adalah agama Islam, sebagian besar perkembangan Islam di Indonesia merupakan jasa para tokoh sufi, hal tersebut dikarenakan tokoh sufi cenderung terbuka, dan lebih kompromis sehingga ajarannya mudah diterima di kalangan masyarakat.

Syekh Abdurrauf as-Singkel memiliki nama lengkap yakni Abdurrauf bin al-Jawiy al-Fansuri, kemudian beliau dikenal dengan sebutan Syeikh Abdurrauf As-Singkel. Nama as-Singkel merupakan laqab yang dinisbahkan kepada tempat lahirnya, yakni Singkil, Aceh selatan. Namun ada sebagian riwayat yang mengatakan bahwa beliau memiliki nama lengkap Aminuddin Abdurrauf bin Ali Al-Jawi Tsumal Fansuri.

Beliau merupakan ulama besar dari Kerajaan Aceh Darusalam dan memiliki pengaruh yang sangat besar diseluruh nusantara sehingga banyak pula yang memanggilnya Teungku Syiah Kuala yang dalam bahasa Aceh berarti Syeikh Ulama di Kuala. Dalam riwayat lain dikatakan bahwa Syiah Kuala merupakan sebuah nisbah dari tempat wafatnya yang terletak di Desa Deyah Raya, Kecamatan Kuala, Krueng Aceh.

Disebutkan dalam riwayat bahwa keluarga beliau berasal dari Persia atau Arabia yang bermigrsi ke daerah Singkil, Aceh Darusalam pada abad ke-13 M. Ayah beliau juga merupakan orang Arab bernama Syeikh Ali.

Beliau lahir di Singkil, Aceh pada tahun 1024 H/ 1615 M. Pada masa mudanya, beliau menimba ilmu dari ayahandanya sendiri yang juga terkenal alim. Setelah itu beliau berguru kepada ulama-ulama disekitar Banda Aceh dan Fansur. Kemudian pada saat beliau berumur 27 tahun beliau berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji serta menuntut ilmu di Timur Tengah.

Diperkirakan beliau menuntut ilmu disana selama 19 tahun dan pulang ke Nusantara saat beliau berumur 46 tahun atau sekitar tahun 1083 H/ 1662 M. Dalam catatannya disalah satu kitabnya yakni โ€˜Umdat al-Muhtajin ila Suluk Maslak al-Mufridin dikatakan bahwa beliau memiliki 46 guru dan menimba ilmu dari guru tersebut disepanjang rute perjalanan haji dari Doha, Yaman, Jeddah, hingga akhirnya menuju Mekkah dan Madinah.

Selain itu dikatakan bahwa beliau mendapatkan ilmu tasawuf dari dua Syeikh yang sangat mahsyur di kota Madinah, yakni Syeikh Shafiuddin al-Qusyasyi dan Syeikh Ibrahim al-Kurani. Setelah pulang dari Timur Tengah beliau kembali ke Nusantara (Aceh) dengan mengajarkan dan mengembangkan tarekat Syatariyyah yang diperoleh dari dua gurunya tersebut.

Berdasarkan catatan sejarah disebutkan bahwa Syeikh Abdurrauf merupakan ulama besar Nusantara yang produktif dengan 30 karya kitabnya yang sangat fundamental yang hingga saat ini banyak dipelajari di berbagai pesantren seluruh Indonesia maupun mancanegara.

Kitab-kitabnya tersebut sangat terdiri dari berbagai macam keilmuan, seperti ilmu Tasawuf, ilmu Fikih, ilmu Tafsir, ilmu Mantiq, ilmu Falak, dan lain-lain. Adapun karya beliau yang terkenal, yakni โ€˜Umdat al-Muhtajin ila suluki Maslak al-Mufridin, Mirโ€™at al-Tullab fi Tashil Maโ€™rifat al-Ahkam al-Syarโ€™iyah liโ€™l-Malik al-Wahab, Kifayat al-Muhtajin ila Suluk Maslak Kamal al-Talibin, Mauโ€™izat al-Badiโ€™ atau al-Mawaโ€™ith al-Badiโ€™ah, Tarjuman Al-Mustafid.

Pada tahun 1693 Syeikh Abdurrauf wafat pada usia 73 tahun. Beliau dimakamakan di Kuala Aceh tepatnya di samping masjid yang telah dibangun beliau sendiri.

Pemikiran Tasawuf Syeikh Abdurrauf

Kesesatan Aliran Tasawuf Wujudiyah

Sebelum Syeikh Abdurrauf as-singkel pulang dari pengembaraannya menuntut ilmu, di Kerajaan Aceh Darusalam terdapat telah berkembang paham atau ajaran wujudiyah. Oleh Nurrudin ar-Raniri ajaran wujudiyah tersebut dianggap sesat bahkan penganutnya ia anggap telah murtad (keluar dari agama Islam) dan hal ini pun juga didukung oleh kebijakan politis dari kerajaaan Aceh Darusalam sehingga dilakukanlah hukuman bagi pengikut aliran ini.

Syeikh Abdurrauf setelah pulang ke Aceh menanggapi bahwa apa yang dilakukan oleh Nurrudin ar-Raniri terhadap aliran tasawuf wujudiyah tersebut merupakan tindakan yang terlalau emosional. Dalam pandangan beliau bahwa konsep martabat tujuh itu letaknya yakni pada kedudukan tuhan dan segala sesuatu yang Dia ciptakan. Beliau menekankan pada aspek transendensi tuhan terhadap ciptaan-Nya ketimbang aspek imanensi yang dalam pandangannya merupakan paham aliran tasawuf wujudiyah.

Rekonsiliasi antara Syariโ€™at dan Tasawuf

Syeikh Abdurrauf berusaha untuk merekonsiliasi antara syariโ€™at dan tasawuf seperti halnya yang dilakukan oleh Syeikh Syamsuddin al-Sumanterani (murid Hamzah Fansuri) dan Syeikh Nurrudin ar-Raniri, yaitu dengan menganut paham wujud yang hakiki, yakni Allah SWT. Menurutnya bahwa segala ciptaan Allah bukanlah wujud yang hakiki, melainkan hanya bayang-bayang dari wujud yang hakiki sehingga dapat ditarik benag merah bahwa Allah sebagai Sang Khaliq berbeda dengan Ciptaan-Nya.

Dzikir

Dalam pandangannya bahwa dzikir adalah sarana untuk menghindarkan diri dari kelalaian dan mudah lupa. Melalui dzikir maka manusia akan menjadi hamba yang ingat selalu kepada penciptanya (Allah SWT) dan mengantarkan manusia menuju fanaโ€™ atau hanya wujud Allah SWT. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa wujud seorang yang berdzikir akan menyatu dengan wujud-Nya.

Martabat Wujud Tuhan

Menurut Syeikh Abdurrauf  terdapat tiga martabat wujud tuhan, yakni martabat ahadiyah, martabat wahdah, dan martabat martabat wahdiyah. Martabat ahadiyah yaitu bahwa alam semesta ketika belum diciptakan merupakan sesuatu yang ghaib yang masih dalam genggaman tuhan.

Martabat wahdah yaitu sudah terciptanya Muhammadiyah yang berpotensi terbentuknya alam semesta. Martabat wahdiyah yaitu bahwa disinalah terbentuknya alam semesta. Menurut beliau bahwa lafadz โ€œKami Engkau, Aku Engkau, dan Engkau Diaโ€ merupakan suatu lafadz yang berada pada tingkat martabat wahdah karena saat ituย  antara unsur tuhan dan manusia masih belum bisa dibedakan.

Oleh: Khoirus Sahro (Kader IPPNU, Mahasiswa UIN Malang)

  • Penulis: NU Pasuruan

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Gelar Ngidam, IPNU IPPNU Fasilitasi Mahasiswa Baru

    Gelar Ngidam, IPNU IPPNU Fasilitasi Mahasiswa Baru

    • calendar_month Rab, 23 Okt 2024
    • account_circle NU Pasuruan
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Kejayan, NU Pasuruan Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPPNU) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) dan Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin (STAIS) Pasuruan menggelar Ngaji Dunia Mahasiswa ( Ngidam)ย  pelatihan pembuatan makalah dan power point, di aula Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kejayan Pasuruan, Ahad (20/10/2024). Ketua PK IPNU […]

  • Terus Tingkatkan Kualitas Akademik, ITSNU Pasuruan Bangun System e-Campus

    • calendar_month Ming, 11 Nov 2018
    • account_circle NU Pasuruan
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Kamis, 1 Nopember 2018 Para petinggi ITSNU Pasuruan mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh BP3TNU, Rektor, Wakil Rektor dan bidang akademik membahas peningkatan kualitas akademik Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pasuruan alias ITSNU Pasuruan dengan menggandeng perusahaan besar untuk merencanakan pembangunan system berbasis aplikasi e-Campus. Rektor ITSNU Pasuruan, AA. Bustomi menjelaskan bahwa menindaklanjuti MOU dengan […]

  • Mulai Hari Ini, NU Pasuruan Dampingi Pondok Ramadhan SMAN SMKN se Kabupaten Pasuruan

    Mulai Hari Ini, NU Pasuruan Dampingi Pondok Ramadhan SMAN SMKN se Kabupaten Pasuruan

    • calendar_month Sen, 18 Apr 2022
    • account_circle NU Pasuruan
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Tutur, NU Pasuruan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan dan Bangil bersama Pemerintah menyelenggarakan Pondok Ramadhan di SMAN dan SMKN se Kabupaten Pasuruan secara serentak, Senin (18/04/2022). Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Pasuruan Ustadz Suadi menjelaskan, Tim PCNU bertugas menyusun dan materi Pondok Ramadhan. Materi meliputi penguatan praktik ibadah, Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah, serta […]

  • Tahap II, PCNU Kab. Pasuruan Salurkan Donasi untuk Korban Erupsi Semeru

    Tahap II, PCNU Kab. Pasuruan Salurkan Donasi untuk Korban Erupsi Semeru

    • calendar_month Kam, 16 Des 2021
    • account_circle BAM Yusuf
    • visibility 6
    • 0Komentar

    Lumajang, NU PasuruanPengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan menyalurkan bantuan tahap ke dua untuk korban eruspi semeru, Kamis (16/12/2021). Donasi berupa uang tunai Rp. 88.050.000 dan logistik seperti scrop dan argo. Koordinator NU Peduli PCNU Kabupaten Pasuruan Gus H Muhammad Nawawi, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas donasi yang disalurkan kepada NU Peduli Kabupaten […]

  • LAZISNU Pasuruan, Ikut Bantu Korban Banjir Banyuwangi & Siap Sukseskan Gerakan Koin NU

    • calendar_month Sen, 2 Jul 2018
    • account_circle NU Pasuruan
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Pengurus Cabang Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (PC LAZISNU) Kabupaten Pasuruan, ikut memberikan Donasi Korban Banjir Banyuwangi yang dikoordinir oleh PW LAZISNU Jawa Timur saat menghadiri kegiatan Halal Bihalal dan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Gerakan Koin dan Kirab Koin Raksana Nahdlatul Ulama di Ngasem Bojonegoro, Minggu (01/06/2018). Dalam kegiatan yang dihadiri oleh […]

  • Akhirnya, Pagar Kompleks Perkantoran NU Pasuruan Diresmikan

    Akhirnya, Pagar Kompleks Perkantoran NU Pasuruan Diresmikan

    • calendar_month Sen, 18 Sep 2023
    • account_circle Makhfud Syawaludin
    • visibility 14
    • 0Komentar

    Pohjentrek, NU PasuruanAkhirnya, gapura dan pagar kompleks perkantoran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan, Desa Warung Dowo, Kecamatan Pohjentrek, diresmikan, Ahad (17/9/2023). Gapura dan pagar kantor yang dibangun sejak Bulan Juni itu, akhirnya diresmikan dan bersamaan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Pasuruan ke 1094. Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan KH Imron Mutamakkin menyebutkan, pagar […]

expand_less

Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca